Adhi Karya (ADHI) perlu fokus memperbaiki arus kas operasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI, anggota indeks Kompas100) tercatat memiliki arus arus kas operasional atau cash flow sebesar Rp 71 miliar di akhir tahun lalu. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang masih minus Rp 3,2 triliun.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan, emiten pelat merah tersebut mesti tetap fokus pada perbaikan arus kas operasional di samping mengejar target kontrak baru. “Arus kas operasional yang terjaga akan menunjang penyelesaian proyek-proyek yang digarap oleh perusahaan,” ujar dia memberi alasan, Senin (29/4).

Analis Indo Premier Sekuritas Joey Faustian yakin, akan ada peningkatan arus kas operasional dari ADHI. Hal tersebut didukung pembayaran proyek LRT Jabodebek yang akan datang.


ADHI diharapkan akan menerima pembayaran LRT Jabodebek dari PT KAI senilai Rp 1,5 triliun untuk pekerjaan konstruksi periode Juli-September 2018 lalu. Di samping itu, ADHI juga telah mengajukan pembayaran pekerjaan konstruksi LRT Jabodebek sebesar Rp 2 triliun untuk periode Oktober-Desember 2018.

Secara kumulatif, ADHI menargetkan pembayaran proyek LRT Jabodebek sebesar Rp 6 triliun sepanjang tahun ini. Pekerjaan konstruksi proyek ini sendiri telah mencapai 59% hingga Maret 2019.

“Dengan adanya pembayaran proyek LRT Jabodebek, kami mengharapkan peningkatan arus kas operasional ADHI sebesar Rp 1,8 triliun di tahun 2019,” tulis Joey dalam riset tertanggal 1 April 2019.

Joey memilih merekomendasikan hold saham ADHI dengan target Rp 1.750 per saham. Di sisi lain, Suria menyarankan beli saham ADHI dengan target harga Rp 2.030 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat