Adhi Karya (ADHI) siap bangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Marunda



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menyatakan kesiapannya menggarap proyek infrastruktur di Jakarta. Emiten konstruksi plat merah itu berencana menggarap proyek fasilitas pengelolaan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan PLTSa dengan kapasitas produksi 50 megawatt (MW) itu akan dibangun di Marunda.  Rencananya Adhi Karya akan menggarap proyek PLTSa tersebut bersama dengan sejumlah perusahaan dalam satu konsorsium. “Dari Indonesia ada dua pemain yang akan bergabung dan akan ada kerjasama dengan perusahaan asal Jerman,” kata Budi ketika ditemui di Jakarta akhir pekan lalu.

Budi menjelaskan PLTSa merupakan teknologi yang relatif baru di Indonesia. Oleh karena itu Adhi Karya mempertimbangkan untuk melibatkan perusahaan asal Jerman pada proyek yang masuk ke dalam Masterplan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta 2012-2032. 


Perusahaan asal Jerman yang tidak disebutkan namanya itu tidak hanya akan membantu pengembangan teknologi PLTSa saja. “Perusahaan asal Jerman itu akan berinvestasi juga disini,” ungkap Budi.

Budi tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai nilai investasi yang dikeluarkan untuk proyek PLTSa Marunda, tapi yang jelas sampai saat ini Adhi Karya masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. 

“Kami berharap putusannya sudah ada di semester pertama tahun ini, sehingga konstruksi nantinya bisa dimulai juga di semester kedua tahun ini,” kata Budi.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan rencana pembangunan PLTSa di empat lokasi berbeda di Jakarta, antara lain di Sunter, Marunda, Cakung, dan Duri Kosambi untuk mengurangi sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. 

PLTSa Sunter menjadi satu-satunya proyek PLTSa yang sudah mendapatkan putusan dari Pemprov DKI Jakarta. Namun, sayang proyek tersebut hingga kini masih belum dieksekusi lantaran terganjal masalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

PLTSa Sunter yang mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW rencananya akan digarap oleh PT Jakarta Propertindo (JAKPRO) bekerjasama dengan Fartum, perusahaan asal Finlandia. Nilai investasi yang akan dikeluarkan untuk proyek ini sebesar US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi