KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (
ADHI) menyiapkan sejumlah agenda bisnis di tahun 2023. Salah satunya merealisasikan sejumlah proyek yang didanai lewat penambahan modal melalui penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1,97 triliun. "Di tahun 2023, tugas penting kami menjalankan amanah pemerintah melalui PMN thn 2022 yg telah kami terima sebesar Rp 1,97 triliun untuk dapat kami laksanakan sesuai rencana," ungkap
Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto, kepada Kontan.co.id, kemarin. Sekedar informasi, ADHI telah mendapatkan persetujuan untuk penambahan modal melalui PMN senilai Rp 1,98 triliun. ADHI akan menggunakan dana PMN untuk pendanaan tiga Proyek Strategis Nasional (PSN), antara lain Proyek Tol Yogyakarta-Bawen, Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, dan SPAM Karian, Serpong Timur.
Baca Juga: Kantongi Proyek IKN, Ini Prospek Bisnis Adhi Karya (ADHI) pada 2023 Selain itu, ADHI juga punya misi untuk dapat menjaga pertumbuhan perolehan kontrak baru berkisar 20%-25% dibandingkan realisasi tahun ini. Beberapa jenis proyek yang diincar perseroan di 2023 antara lain, proyek jalan tol, gedung, dan infrastruktur lainnya. "Kami akan perkuat perolehan kontrak baru sebagai modal produksi untuk dikerjakan menjadi pendapatan di tahun 2023 dan 2024," sebutnya. Dia menambahkan, Adhi Karya juga akan berupaya meningkatkan
market share kontrak konstruksi yang bersumber dari pemerintah sambil memperluas potensi
market konstruksi baru dari BUMN dan swasta.
Terkait target pendapatan di tahun depan, dia tak memerinci lebih lanjut berapa angka pertumbuhan yang diincar. Namun pihaknya optimistis akan tumbuh lebih baik dari tahun ini. Mengingat selama 2022 industri telah melalui masa penuh tantangan akibat konflik Internasional yang berdampak pada kenaikan harga bahan baku dan material konstruksi. Hingga akhir September 2022, ADHI membukukan pendapatan Rp 9,13 triliun, tumbuh 24% dibandingkan pendapatan per 30 September 2021 sebesar Rp 7,35 triliun. Adhi Karya juga meraih laba bersih Rp 21 miliar selama sembilan bulan 2022. Angka itu tumbuh 24% ketimbang laba per akhir September 2021 sebesar Rp 17 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .