Adhi Karya (ADHI) Targetkan Kontrak Baru Naik 15% di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Karya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan kontrak baru tumbuh di kisaran 10% - 15% dibandingkan target di tahun 2023. Dengan kenaikan kontrak baru ini, ADHI juga memproyeksi dapat mencetak kinerja positif terhadap topline dan bottomline di tahun 2024. 

Sebagai informasi, ADHI mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 37,4 triliun di tahun 2023. Raihan tersebut melonjak 58% dari capaian tahun 2022 yang hanya Rp 23,7 triliun.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menjelaskan, target kenaikan kontrak baru ini sejalan dengan prospek industri jasa konstruksi di tahun 2024 yang masih prospektif.


Hal ini juga terlihat dari adanya peningkatan anggaran infrastruktur tahun 2024 sebesar 5,8% atau sebesar Rp 423,4 triliun sebagai belanja prioritas untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. 

Baca Juga: Kinerja Tumbuh Positif, Simak Rekomendasi Saham Adhi Karya (ADHI) dari Analis Berikut

"ADHI juga melihat potensi market konstruksi dari pelaku usaha seperti BUMN dan swasta yang akan memperluas bisnis dengan memanfaatkan momentum pasca pemilu," ujar Farid kepada KONTAN, Kamis (14/3). 

Target raihan kontrak juga direncanakan dapat diperoleh dari proyek pekerjaan tol di Jabodetabek dan proyek-proyek IKN. Total proyek konstruksi yang diperoleh ADHI dalam pembangunan IKN sejak tahun 2022 hingga kini adalah sebanyak 18 paket pekerjaan dengan total nilai kontrak untuk porsi ADHI kurang lebih Rp10,1 triliun. 

Proyek ini terdiri dari 15 proyek bersumber dari dana pemerintah dan 2 proyek swasta yakni Training Center PSSI dan Rumah Sakit Hermina. Farid menjelaskan, masing-masing proyek IKN yang masih dikerjakan ADHI terdiri 7 proyek infrastruktur yakni jalan tol, jembatan dan sumber daya air.

Kemudian 8 proyek pekerjaan gedung seperti rumah dinas jabatan menteri, rumah susun, rumah sakit dan masjid, dan 3 proyek yang sudah diselesaikan antara lain Hunian Pekerja Konstruksi, Intake dan Jaringan Pipa Sepaku dan Land Development WP 1B.

Dalam catatan KONTAN, ADHI juga telah mengantongi  kontrak baru sebesar Rp 4 triliun di Januari 2024. 

Perolehan kontrak baru di Januari 2024 didapat dari pekerjaan proyek sumber daya air sebesar 79%, Proyek Gedung 16%, dan sisanya manufaktur, properti, jalan & jembatan. 

 
ADHI Chart by TradingView

Untuk mendorong target di 2024, ADHI juga menyiapkan belanja modal sebesar  Rp 2 triliun dengan penggunaan 90% untuk penyertaan modal dan sisanya untuk aset tetap. 

Dalam laporan kinerjanya, Adhi Karya mencetak kenaikan pendapatan sebesar 48% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 20,1 triliun.  Peningkatan pendapatan tersebut ditopang oleh proyek LRT Jabodebek sekitar 20% dan Proyek Tol Sigli-Banda Aceh sekitar 10%.

Dari sisi bottom line, ADHI mencetak peningkatan laba bersih sebesar 163% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 214 miliar.

Dari sisi neraca, total liabilitas ADHI terjaga hingga Desember 2023 menjadi Rp 31,2 triliun meningkat tipis 0,4% dibandingkan dengan tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari