KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (
ADHI) telah merampungkan pembangunan LRT Jabodebek fase I pada Senin (28/08), setelah diresmikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Dalam proyek LRT Jabodebek ini, ADHI berperan dalam pembangunan jaringan kereta ringan sepanjang 44 km yang terdiri dari 3 koridor, yaitu Harjamukti (Cibubur) - Cawang; Jatimulya (Bekasi Timur) - Cawang, dan Cawang - Dukuh Atas dengan total 18 stasiun. “ADHI sebagai BUMN akan terus melakukan peningkatan kompetensi untuk menjawab tantangan yang diamanatkan oleh Kementerian BUMN sebagai Perusahaan yang memiliki champion on railways,” ungkap Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi M, dalam keterbukaan informasi, Senin (28/8).
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Kantongi Kontrak Baru Rp 18,8 Triliun Per Juli 2023 Dia menjelaskan, teknologi yang dipergunakan dalam struktur lintasan rel LRT Jabodebek ini dirancang dengan menggunakan U-shaped girder. Teknologi ini memiliki beberapa kelebihan yakni mampu meredam kebisingan suara dan menahan getaran gempa, sehingga memiliki bentuk ramping untuk menjaga estetika lingkungan perkotaan. LRT Jabodebek juga beroperasi tanpa masinis dengan menggunakan teknologi Grade of Automation (GoA) 3 yang dikendalikan melalui OCC atau Operation Control Center. “Lingkup pekerjaan ADHI meliputi pekerjaan struktur,
railways system, persinyalan, serta stasiun dan depo,” tuturnya.
LRT Jabodebek merupakan proyek yang diemban ADHI bersama beberapa BUMN serta Kementerian Perhubungan, PUPR dan Kementerian BUMN untuk melahirkan infrastruktur kereta perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan. Saat ini, ADHI pun tengah mengerjakan dua megaproyek transportasi kereta api lainnya yaitu MRT Jakarta CP 201 senilai Rp4,0 triliun dan CP 202 senilai Rp2,8 trilliun. Dalam skala global, ADHI juga mengantongi kontrak pembangunan sarana kereta Kota Manila, Filipina sebesar Rp3,7 triliun untuk porsi kontrak perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .