Adhi Karya bantah return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) turun



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk bantah return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) sepanjang 2018 turun.

Entus Asnawi, Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk memastikan bahwa ROA dan ROE perusahaannya tidak turun. Sayangnya ia enggan menyampaikan secara detil. "ROA dan ROE salah itu, yang pasti tidak turun," ujarnya saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id di Jakarta, Selasa (26/3).

Sayangnya ia enggan memaparkan berapa besaran ROA dan ROI perseroan sepanjang tahun 2018 lantaran pihaknya baru akan merilis laporan keuangan tahunan mereka dalam waktu dekat.


Sedangkan terkait strategi yang diterapkan di tengah banyaknya proyek yang dikerjakan perseroan, Entus menyebutkan untuk proyek-proyek investasi tentunya menggunakan investasi jangka panjang. "Sedangkan untuk operasi biasa," ujarnya.

Asal tahu saja, sebelumnya, berdasarkan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memaparkan profitabilitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya terus merosot dalam empat tahun terakhir.

Hal ini dipicu oleh sikap pemerintah yang menggenjot proyek infrastruktur tanpa berpikir lebih matang terhadap posisi keuangan perusahaan pelat merah. Untuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk disebutkan Adhi Karya memiliki ROA 1,19% dari sebelumnya 1,82% dan ROE dari 8,81% menjadi 5,51%.

Adapun hingga triwulan pertama ini, emiten dengan kode saham ADHI di Bursa Efek Indonesia ini telah mendapatkan beberapa kontrak baru. Adapun kontrak baru yang didapatkan selama triwulan pertama ini sebesar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. "Itu ada dari proyek kontraktor di oil and gas dan konstruksi jalan," tuturnya.

Sekadar mengingatkan, ADHI mematok target baru di tahun ini hingga Rp 30 triliun. Adapun nilai tersebut tumbuh dibandingkan realiasi tahun lalu yang mencatatkan nilai kontrak sebesar Rp 23,6 triliun.

Di sisi lain, dalam satu hingga dua bulan ke depan, Entus menuturkan pihaknya sedang menanti pembayaran dari LRT sebesar Rp 1,5 triliun. "Sekarang sedang diproses," tuturnya. Adapun proyek tersebut merupakan proyek hingga saat ini progresnya telah mencapai 53% dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada awal tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini