Adhi Karya bikin dua anak usaha baru



JAKARTA. Adanya pemilihan umum (pemilu) 2014 nanti tidak menyurutkan langkah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ekspansi bisnis. Perusahaan plat merah ini malah memantapkan diri mendirikan dua anak perusahaan baru awal tahun nanti.

Kiswodarmawan, Direktur Utama Adhi Karya memastikan awal tahun nanti akan melepas divisi beton menjadi PT Adhi Persada Beton dan divisi Gedung menjelma PT Adhi Persada Gedung.

Meski baru dibentuk awal tahun, Adhi Karya sudah menargetkan kedua anak usaha ini bisa memberikan kontribusi untuk pendapatan perusahaan selama tahun 2014. Adhi Beton ditargetkan memperoleh penjualan Rp 900 miliar dan laba operasi Rp 102 miliar. Sedangkan Adhi Gedung bisa meraup pendapatan Rp 1,7 triliun dan mengantongi laba Rp 160 miliar sampai akhir 2014. "Kedua perusahaan ini sudah kami persiapkan sejak lama. Supaya enak hitungnya, dimulai Januari 2014," paparnya akhir pekan lalu.


Untuk bisa meraup target bisnis ini, Adhi Karya sudah memberi pekerjaan rumah bagi lini usaha ini. Adhi Beton akan menggarap penyediaan beton untuk proyek monorel dari Adhi Karya. Sedangkan Adhi Gedung akan mendapat pengalihanproyek yang selama ini ditangani induk usaha.

Perusahaan ini juga sudah mengalokasikan belanja modal 2014 untuk kedua anak usaha anyar ini. Misalnya, Adhi Beton bakal mendapat suntikan dana Rp 60 miliar. Lantas Adhi Gedung mendapat sokongan Rp 50 miliar.

Kirwodarmawan berharap, selain dana dari induk usaha, kedua lini usaha ini juga bisa mencari tambahan dana dari pihak lain. Bila diperlukan.Garap tiga monorel

Selain itu, Adhi Karya juga tengah bersiap merambah bisnis hotel di 2014. Akhir 2014 nanti, perusahaan ini akan merilis tiga hotel berlabel bintang tiga dan bintang empat. Hotel ini berlokasi di Medan, Blok Ma, Jakarta dan di proyek milik Adhi Properti yakni Grandika City, Bekasi. "Kami akan kelola sendiri hotel ini. Bila pakai operator hotel lama balik modalnya," jelasnya.

Proyek hotel ini seharusnya sudah selesai di bangun tahun ini. Karena terkendala perizinan maka di beberapa lokasi baru mulai dibangun akhir tahun ini.

Mengenai pendanaannya, Adhi Karya memastikan memiliki dana yang cukup. Tahun depan mereka bakal anggarkan belanja modal sekitar Rp 400 miliar untuk proyek properti.

Apalagi masih ada sisa belanja modal 2013 yang tidak terpakai. “Belanja modal 2013 sekitar Rp 747 miliar. Per Oktober 2013 baru terpakai 240 miliar. Akhir tahun ini bisa mencapai Rp 600 miliar. Ini karena keterlambatan perizinan hotel,” kata Supardi, Direktur Keuangan Adhi Karya.

Tak ketinggalan, Adhi Karya akan menggarap proyek monorel di tiga lokasi sekaligus. Pertama, monorel kereta bandara Soekarno Hatta ditargetkan penandatanganan kontrak pada awal 2014. Kedua, monorel di Terminal Petikemas Teluk Lamong akan mulai digarap tahun depan. Ketiga, proyek monorel Jakarta Link Transportaion (JLT) yang tiggal menunggu keputusan Presiden (Keppres) dari Presiden.

Hingga akhir September 2013, Adhi Karya sudah mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 5,6 triliun dari target 2013 yang sebesar Rp 10,4 triliun.Untuk laba bersih Adhi Karya di periode yang sama sebesar Rp 179,7 miliar. Angka ini masih jauh dibandingkan target laba tahun ini sebesar Rp 402,2 miliar. Sedangkan untuk target proyek sampai akhir tahun ini sebesar Rp 11,7 triliun dan baru tercapai Rp 8 triliun di kurtal III 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon