KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan skema pembiayaan proyek pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek. PT KAI (Persero) ditetapkan menjadi investor utama dalam proyek senilai Rp 29,9 triliun ini. Menteri Koordinator Kemaritiman, Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri Perhubungan memutuskan KAI jadi penyelenggara prasarana dan sarana LRT sekaligus berperan sebagai investor utama. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ditunjuk juga untuk berinvestasi untuk pembangunan tujuh depo dan 17 stasiun. Menteri BUMN, Rini Soemarno bilang pemerintah memutuskan kombinasi penyertaan modal negara (PMN) dan pembiayaan komersial. Ia bilang KAI akan mempunyai konsesi prasarana dan investor sarana. Ia mengimbuh, Adhi Karya menjadi investor TOD dan Depo yang nantinya akan disewa KAI.
Adhi Karya dan KAI tak joint venture di LRT
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan skema pembiayaan proyek pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek. PT KAI (Persero) ditetapkan menjadi investor utama dalam proyek senilai Rp 29,9 triliun ini. Menteri Koordinator Kemaritiman, Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri Perhubungan memutuskan KAI jadi penyelenggara prasarana dan sarana LRT sekaligus berperan sebagai investor utama. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ditunjuk juga untuk berinvestasi untuk pembangunan tujuh depo dan 17 stasiun. Menteri BUMN, Rini Soemarno bilang pemerintah memutuskan kombinasi penyertaan modal negara (PMN) dan pembiayaan komersial. Ia bilang KAI akan mempunyai konsesi prasarana dan investor sarana. Ia mengimbuh, Adhi Karya menjadi investor TOD dan Depo yang nantinya akan disewa KAI.