Adhi Karya Dukung Merger Perusahaan-Perusahaan BUMN Demi Peningkatan Sinergitas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mendukung adanya strategi pemerintah terutama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggabungkan beberapa perusahaan BUMN guna meningkatkan sinergitas. 

“Terkait strategi holding dari Kementerian BUMN, kami berharap dengan adanya sinergitas perusahaan BUMN dapat mendongkrak kinerja Perusahaan menjadi lebih baik,” ungkap Sekretaris Perusahaan Adhi Karya (ADHI) Farid Budiyanto saat dihubungi Kontan, Sabtu (13/08).

Sebelumnya, mengenai penggabungan beberapa perusahaan BUMN pertama kali diungkapkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Pada awal Mei 2023, ia sempat menyampaikan konsolidasi di dalam tubuh BUMN yang akan dibagi menjadi dua segmen yakni perusahaan karya skala kecil dan skala jumbo.  


Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Kebut Pengerjaan Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen dan Solo-Jogja

Yang terbaru adalah pernyataan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto yang mengatakan perseroannya akan menjadi perusahaan induk dari PT Waskita Karya (Persero). 

Ini diketahui pula setelah Erick Thohir mengalihkan penyertaan modal negara (PMN) Waskita sebesar Rp12,5 triliun kepada Hutama Karya. 

Kemudian terkait strategi memasuki semester-2 tahun 2023, Farid mengatakan perseroan akan fokus pada target awal yaitu adanya pertumbuhan pendapatan 10-15 % dan laba bersih 20-25%. 

“Dalam mencapai target kinerja tahun ini, ADHI menerapkan operational excellent untuk memaksimalkan produktivitas pada proyek-proyek on hand yang dimiliki,” katanya.

Selain menerapkan kesiapan operasional, Farid menjabarkan ADHI akan bersikap prudent dalam pemilihan setiap proyek baru dan disiplin cashflow dengan penerapan skema pendanaan yang sesuai dengan profil proyek.

 
ADHI Chart by TradingView

Berdasarkan laporan keuangan, ADHI dalam Semester  I-2023 menunjukkan peningkatan laba bersih sebesar 21% menjadi Rp 12,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ini karena adanya peningkatan pendapatan menjadi Rp6,4 triliun pada Semester I-2023 dan penurunan beban keuangan sebesar 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya setelah berhasil menurunkan tingkat rata-rata bunga pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .