Adhi Karya menerima pembayaran LRT Rp 3,88 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menerima dana sebesar Rp 3,88 triliun dari proyek light rail transit (LRT). Ini merupakan pembayaran pertama dari skema baru pembayaran LRT.

Direktur Utama ADHI Budi Harto mengemukakan, saat ini berita acara pemeriksaan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah ditandatangani. Selanjutnya, ADHI akan mengajukan berita acara tersebut kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI), selaku pengelola proyek LRT.

Nilai yang diajukan oleh ADHI mencapai Rp 3,88 triliun. “Insya Allah dalam waktu dua minggu dibayar,” ungkap Budi kepada KONTAN, Kamis (8/2). Pembayaran pertama ini didasarkan pada perkembangan proyek kereta api ringan per September 2017.


Sebelumnya, ADHI dan KAI telah sepakat dengan skema pembayaran per tiga bulan. Dengan demikian, pembayaran selanjutnya diperkirakan cair pada Mei 2018.

Direktur Keuangan ADHI Haris Gunawan menambahkan, pembayaran kedua akan didasarkan pada perkembangan proyek LRT per Oktober hingga Desember 2017. “Nilainya kurang lebih Rp 2,5 triliun,” tutur dia.

Berdasarkan catatan KONTAN, awal Februari 2018, progres pembangunan LRT Jabodetabek telah mencapai 32% atau Rp 7 triliun. Adapun seluruh proyek LRT tersebut membutuhkan investasi hingga Rp 29,9 triliun dan diperkirakan rampung pada akhir 2019.

Realisasi pembayaran pertama proyek LRT sedikit melenceng dari target. Semula, ADHI memproyeksikan bisa memperoleh pembayaran pada 18 Januari. Dana yang akan dibayar setelah melalui proses audit BPKP Rp 4 triliun untuk perkembangan LRT hingga September 2017.

Sebelumnya, ADHI telah menyerap mayoritas dana hasil penawaran umum terbatas atau rights issue. Mengacu laporan resminya, pertengahan Januari lalu, emiten konstruksi pelat merah ini sudah menggunakan Rp 2,4 triliun atau setara 88% dari dana hasil rights issue yang mencapai Rp 2,71 triliun. ADHI menggelar rights issue pada 22 September 2015.

Manajemen ADHI mengalokasikan seluruh dana rights issue untuk menyokong pembangunan LRT dan properti pendukungnya, yang mengusung konsep transit oriented development (TOD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati