Adhi Karya punya sejumlah rencana aksi korporasi, ini rekomendasi analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 2 triliun. Penerbitan obligasi tersebut rencananya akan dilakukan pada akhir semester I-2019. Saat ini rasio utang atawa debt to equity ratio (DER) Adhi Karya diketahui bertengger di level 1,1 kali. Tentu dengan penerbitan obligasi tersebut DER emiten pelat merah ini akan semakin bertambah. Belum lagi tambahan fasilitas pinjaman berupa kredit sindikasi yang katanya akan diberikan di tahun ini. Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, menumpuknya utang emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk Adhi Karya bukan jadi masalah bagi investor. Lantaran mereka percaya bahwa seburuk apapun kondisi BUMN tentunya akan dilindungi dan diperjuangkan oleh pemerintah. "Pasti akan ada solusi dari pemerintah supaya investor tetap tertarik dan merasa aman berinvestasi di sana, rasio 1,1 kali masih aman," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (15/2). Lalu untuk rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) anak usaha Adhi Karya, yakni PT Adhi Persada Gedung (APG) dan PT Adhi Commuter Properti (ACP) yang akan dilakukan pada tahun ini menurut William kurang menarik. "Ada kecenderungan saham-saham BUMN saat IPO tidak bisa naik fantastis seperti saham-saham perusahaan swasta," ujar dia. William mengatakan, saham-saham BUMN yang baru saja melantai di bursa tidak cocok bagi para trader yang gemar berspekulasi untuk mengharapkan kenaikan tinggi dalam waktu singkat. Tapi untuk investasi jangka panjang dia bilang saham-saham BUMN yang baru IPO layak jadi pilihan. "Tapi kembali ke kinerjanya juga karena nantinya kalau memang kinerjanya bagus, harga sahamnya akan menyesuaikan juga, untuk saham APG atau ACP misalnya bisa dilihat seberapa banyak proyek yang dikerjakan untuk APG dan bagaimana penjualan hunian transit oriented development (TOD) ACP," jelas William. Untuk saham ADHI saat ini menurut William masih belum bisa jadi pilihan. Lantaran secara teknikal menunjukkan adanya pola head and shoulders yang berpotensi membuat saham ini menurun. Dia memproyeksi harga saham ADHI akan menurun hingga level support Rp 1.470 per saham. Jika angka tersebut terlampaui dia bilang masih ada strong support di level Rp 1.365 per saham. Sebagai informasi, pada perdagangan akhir pekan ini saham ADHI ditutup melemah 4,40% ke level Rp 1.520 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Wahyu T.Rahmawati