KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengklaim pembangunan proyek light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) sudah dilakukan secara efisien. Pasalnya biaya yang dikeluarkan untuk proyek LRT Jabodebek jauh lebih rendah dibandingkan dengan proyek LRT yang dibangun di sejumlah negara. Pernyataan ini sekaligus menampik kritik dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sebelumnya mengatakan bahwa proyek LRT Jabodebek tidak efisien karena menelan biaya yang besar. Jusuf Kalla juga bilang bahwa LRT Jabodebek yang dibangun melayang alias elevated membuat biaya pembangunannya membengkak hingga sepuluh kali lipat. Direktur Operasional II Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan LRT Jabodebek Tahap I hanya Rp 673 miliar per kilometer (km) dan sudah termasuk 31 train set yang masing-masing terdiri dari enam kereta. Ia memberikan perbandingan untuk pembangunan LRT di Kanada menelan biaya Rp 688 miliar per km, Pakistan Rp 797 miliar per km, Malaysia Rp 807 miliar per km, Filipina Rp 904 miliar per km, Dubai Rp 1,02 triliun per km, dan termahal ada di Amerika Serikat (AS) Rp 2,19 triliun.
ADHI: Pembangunan LRT Jabodebek sudah sangat efisien
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengklaim pembangunan proyek light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) sudah dilakukan secara efisien. Pasalnya biaya yang dikeluarkan untuk proyek LRT Jabodebek jauh lebih rendah dibandingkan dengan proyek LRT yang dibangun di sejumlah negara. Pernyataan ini sekaligus menampik kritik dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sebelumnya mengatakan bahwa proyek LRT Jabodebek tidak efisien karena menelan biaya yang besar. Jusuf Kalla juga bilang bahwa LRT Jabodebek yang dibangun melayang alias elevated membuat biaya pembangunannya membengkak hingga sepuluh kali lipat. Direktur Operasional II Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan LRT Jabodebek Tahap I hanya Rp 673 miliar per kilometer (km) dan sudah termasuk 31 train set yang masing-masing terdiri dari enam kereta. Ia memberikan perbandingan untuk pembangunan LRT di Kanada menelan biaya Rp 688 miliar per km, Pakistan Rp 797 miliar per km, Malaysia Rp 807 miliar per km, Filipina Rp 904 miliar per km, Dubai Rp 1,02 triliun per km, dan termahal ada di Amerika Serikat (AS) Rp 2,19 triliun.