JAKARTA. Pasca merger, PT Adhi Persada Properti (APP) dan PT Adhi Persada Realti (APR) mematangkan rencana go publik melalui initial public offering (IPO). Bindut Dewanto, Sekretaris Perusahaan Adhi Persada Properti, mengatakan, rencana IPO ini untuk mencari dana segar di pasar modal. Dengan mengusung nama Adhi Persada Properti, anak perusahaan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana bakal melepaskan 30% saham ke publik dengan incaran dana Rp 1 triliun. Nantinya, dana itu akan digunakan untuk pembangunan properti seperti apartemen dan pusat perbelanjaan. Bindut bilang, setelah proses konsolidasi perusahaan pada bulan Juni 2015, perusahaan akan fokus pada dua jenis properti, yakni tempat tinggal dan pusat perbelanjan. Misalnya, pengelolaan properti seperti perkantoran, hunian, dan gedung komersial, gedung komersial, real estate, dan pusat perbelanjaan. “Kami lebih fokus properti untuk kelas menengah yang membidik pembangunan apartemen untuk mahasiswa. Untuk mendukung itu semua kami akan IPO,” jelasnya. Langkah awal, APP mewujudkan membangun apartemen Taman Melati Jatinangor dan Taman Melati Yogyakarta yang mengincar mahasiswa disana. Lokasi dekat kampus menjadi tempat pendirian apartemen ini. Seperti Taman Melati Jatinangor dekat dengan kampus besar seperti UNPAD, ITB, IKOPIN, dan PIDN. Dan lokasi apartemen Taman Melati Yogyakarta dekat dengan UGM. Masing-masing apartemen memiliki 758 unit dan 752 unit. Bindut menambahkan, kondisi pertumbuhan ekonomi yang belum stabil membuat APP menggodok perhitungan untuk go public agar menarik para investor untuk memborong saham mereka. Yang jelas, rencana IPO itu belum akan terlaksana pada semester II/2015 ini. “Kami akan melaksanakan IPO jika pertumbuhan ekonomi berada di level 6%-7%,” katanya, kepada KONTAN, belum lama ini. Perusahaan berplat merah ini harus bersabar untuk go public, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di level 4,71% pada kuartal I/2015 atau turun 0,18% dibandingkan posisi kuartal IV/2014. Informasi saja, total laba APP dan APR sebelum terjadi merger sepanjang tahun 2015 adalah Rp 294,8 miliar. Sedangkan dengan adanya penggabungan dua unit usaha ini maka prognosa Januari hingga Desember 2015 meningkat menjadi Rp 300,4 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Adhi Persada Properti incar Rp 1 triliun dari IPO
JAKARTA. Pasca merger, PT Adhi Persada Properti (APP) dan PT Adhi Persada Realti (APR) mematangkan rencana go publik melalui initial public offering (IPO). Bindut Dewanto, Sekretaris Perusahaan Adhi Persada Properti, mengatakan, rencana IPO ini untuk mencari dana segar di pasar modal. Dengan mengusung nama Adhi Persada Properti, anak perusahaan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana bakal melepaskan 30% saham ke publik dengan incaran dana Rp 1 triliun. Nantinya, dana itu akan digunakan untuk pembangunan properti seperti apartemen dan pusat perbelanjaan. Bindut bilang, setelah proses konsolidasi perusahaan pada bulan Juni 2015, perusahaan akan fokus pada dua jenis properti, yakni tempat tinggal dan pusat perbelanjan. Misalnya, pengelolaan properti seperti perkantoran, hunian, dan gedung komersial, gedung komersial, real estate, dan pusat perbelanjaan. “Kami lebih fokus properti untuk kelas menengah yang membidik pembangunan apartemen untuk mahasiswa. Untuk mendukung itu semua kami akan IPO,” jelasnya. Langkah awal, APP mewujudkan membangun apartemen Taman Melati Jatinangor dan Taman Melati Yogyakarta yang mengincar mahasiswa disana. Lokasi dekat kampus menjadi tempat pendirian apartemen ini. Seperti Taman Melati Jatinangor dekat dengan kampus besar seperti UNPAD, ITB, IKOPIN, dan PIDN. Dan lokasi apartemen Taman Melati Yogyakarta dekat dengan UGM. Masing-masing apartemen memiliki 758 unit dan 752 unit. Bindut menambahkan, kondisi pertumbuhan ekonomi yang belum stabil membuat APP menggodok perhitungan untuk go public agar menarik para investor untuk memborong saham mereka. Yang jelas, rencana IPO itu belum akan terlaksana pada semester II/2015 ini. “Kami akan melaksanakan IPO jika pertumbuhan ekonomi berada di level 6%-7%,” katanya, kepada KONTAN, belum lama ini. Perusahaan berplat merah ini harus bersabar untuk go public, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di level 4,71% pada kuartal I/2015 atau turun 0,18% dibandingkan posisi kuartal IV/2014. Informasi saja, total laba APP dan APR sebelum terjadi merger sepanjang tahun 2015 adalah Rp 294,8 miliar. Sedangkan dengan adanya penggabungan dua unit usaha ini maka prognosa Januari hingga Desember 2015 meningkat menjadi Rp 300,4 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News