ADHI poles Adhi Persada Properti sebelum IPO



JAKARTA. Keseriusan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) untuk mengantar anak usahanya, PT Adhi Persada Properti (APP) melantai di bursa saham kian pasti. Tentunya, ADHI perlu membuat fundamental anak usahanya itu menjadi lebih menarik.

Cara pertama, anak usahanya yang lain, yakni PT Adhi Persada Realti (APR) akan dilebur kedalam APP. Nantinya, APP bakal menjadi pengendali dan tetap menggunakan nama APP.

"Yang pasti, dari segi bisnis ini akan menjadi besar sehingga APP lebih siap IPO (initial public offering)," ujar Corporate Secretary ADHI, Ki Syahgolang Permata kepada KONTAN, (6/4).


Perlu diketahui, APP selama ini fokus pada proyek high rise building. Sementara, APR fokus pada proyek real estate. Nah, pasca penggabungan ini, APP bisa menggarap proyek high rise sekaligus real estate.

Fundamental pasca penggabungan itu juga bakal lebih kuat. Total aset keduanya mencapai Rp 2,49 triliun. Rinciannya, APP sebesar Rp 1,43 triliun, sementara APR sebesar Rp 1,05 triliun. Pasca penggabungan ini, ekuitas APP juga diestimasikan akan menjadi Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar.

Hal ini tentunya bakal membuat valuasi saham APP saat IPO nanti menjadi lebih menarik. Sehingga, perolehan dana hasil IPO yang diterima bisa lebih maksimal.

Sejatinya, rencana ADHI memoles anak usahanya juga sudah terlihat sejak tahun lalu. Ada sembilan pipeline proyek yang bakal dikerjakan APP. Kesembilan proyek itu diproyeksi butuh investasi hingga Rp 12,8 triliun.

Baru-baru ini, APP juga merilis medium term notes (MTN) senilai Rp 100 miliar. Duit segar hasil MTN tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan proyek Grand Dhika City Jatisampurna Bekasi.

Bukan tanpa alasan jika APR dilebur ke dalam APP untuk kemudian didorong menjadi perusahaan terbuka pada akhir 2015 atau 2016 nanti. Selain untuk modal ekspansi, APP dan APR memang merupakan anak usaha ADHI yang kinerjanya paling moncer.

Tahun ini, ADHI membidik pendapatan tahun ini Rp 13,2 triliun. Sementara, laba bersih yang dipatok sekitar Rp 440,1 miliar.

"APP dan APR masih menjadi anak usaha andalan, 66,6% dari laba bersih konsolidasi diperoleh dari anak usaha itu," pungkas Kiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto