ADHI putuskan rights issue pada Oktober



JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akhirnya menetapkan harga penawaran saham baru dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue sebesar Rp 1.560 per lembar saham.

Setelah sempat dua kali ditunda, akhirnya perseroan kembali merencankan pelaksanaan pada awal Oktober mendatang.

Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan ADHI, Kamis (17/9), perseroan akan menawarkan saham baru sebanyak 1,75 miliar lembar atau 49,4% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan begitu, emiten konstruksi ini akan meraup dana sebesar Rp 2,74 triliun.


Jumlah saham baru yang bakal dilepas ini turun dari rencana sebelumnya yakni sebesar 1,8 miliar lembar saham atau 50,2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Penetapan harga rights issue ini akan dimintakan restu dari pemegang saham dalam RUPSLB yang akan digelar pada 22 september mendatang.

Tanggal terakhir pedagangan saham HMETD di pasar reguler dan negosisasi akan dilakukan pada 30 september, serta di pasar tunai dilakukan pada 5 Oktober.

Sementara tanggal mulai perdagangan saham tanpa METD di pasar reguler dan negosiasi akan dilakukan pada 1 Oktober dan di pasar tunai pada 5 Oktober. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 7 Oktober mendatang.

Setiap pemegang Rp 1.250 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham tanggal 5 Oktober mendatang pukul 16.00 WIB berhak memperoleh 1.221 HMETD, di mana satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru.

Lewat rights issue, pemerintah akan melakukan penyertaan modal sebesar Rp 1,4 triliun. Saat ini pemerintah mengendalikan saham ADHI sebanyak 51%, sementara 49% sisanya dipegang publik. Adapun dana hasil rights issue akan digunakan untuk membiayai pembangunan Light Rapid Transportation (LRT).

Dalam aksi korporasi ini, perseroan juga telah memiliki tiga pembeli siaga yakni Bahana Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.

Apabila seluruh saham baru tidak diserap pemegang HMETD, maka ketiga pembeli siaga ini siap menyerap sisa saham baru itu dengan jumlah dana yang disiapkan masing-masing sebanyak-banyaknya Rp 448,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie