JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengklaim persiapan pengerjaan proyek Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) tidak menghadapi kendala yang berarti sehingga proyek tersebut akan berjalan sesuai rencana. Saat ini, ADHI tengah mempersiapkan dokumen yang meliputi spesifikasi teknis, dan gambar detail enginering untuk lintas pelayanan sepanjang 83,6 kilometer (km) proyek LRT ini. Sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 98 Tahun 2015 tanggal 2 September 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan LRT terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, ADHI harus menyiapkan dokumen teknis dan dokumen anggaran biaya rencana pembangunan proyek tersebut tiga bulan setelah Pepres untuk mendapat perserujuan dari Meteri Perhubungan. Ki Syahgolang, Sekretaris Perusahaan ADHI mengatakan bersamaan dengan penyiapan keseluruhan dokumen tersebut maka ADHI melakukan pelaksanaan pekerjaan lapangan secara bertahap sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis yang telah mendapat persetujuan dari Dirjen Perkeretaapiaan Kementerian Perhubungan. Adapun progres lapangan yang telah dicapai hingga saat ini meliputi survey topografi, soil investigasi, test pit, pemagaran dan pengaturan lalu lintas, loading test, pemancangan tiang pancang beton diameter 1000, serta pekerjaan pembetonan pile cap. Kiki menambahkan, konsentrasi pelaksanaan saat ini berada di lintas pelayanan Cibubur – Cawang dengan telah dilakukannya pemancangan di titik pilar TMKR 001 sampai dengan TMKR 007. "Secara umum, pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas tidak mengalami kendala yang berarti dan diharapkan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan." Kata Kiki dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Rabu (30/9). Untuk mendukung pendanaan pengerjaan proyek ini, lanjut Kiki, ADHI akan mendapat penambahan permodalan sebesar Rp 2,75 triliun yang diperoleh dari rights issue yang berasal dari pemerintah melalui PMN senilai Rp1,40 triliun, dan publik senilai Rp1,35triliun. Right Issue akan dilakukan pada 5 Oktober mendatang. ADHI optimis dapat melaksanakan penugasan pembangunan prasarana LRT sebagaimana yang diamanatkan dalam Perpres No.98/2015 dengan persiapan teknis dan pendanaan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ADHI siapkan dokumen teknis untuk bangun LRT
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengklaim persiapan pengerjaan proyek Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) tidak menghadapi kendala yang berarti sehingga proyek tersebut akan berjalan sesuai rencana. Saat ini, ADHI tengah mempersiapkan dokumen yang meliputi spesifikasi teknis, dan gambar detail enginering untuk lintas pelayanan sepanjang 83,6 kilometer (km) proyek LRT ini. Sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 98 Tahun 2015 tanggal 2 September 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan LRT terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, ADHI harus menyiapkan dokumen teknis dan dokumen anggaran biaya rencana pembangunan proyek tersebut tiga bulan setelah Pepres untuk mendapat perserujuan dari Meteri Perhubungan. Ki Syahgolang, Sekretaris Perusahaan ADHI mengatakan bersamaan dengan penyiapan keseluruhan dokumen tersebut maka ADHI melakukan pelaksanaan pekerjaan lapangan secara bertahap sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis yang telah mendapat persetujuan dari Dirjen Perkeretaapiaan Kementerian Perhubungan. Adapun progres lapangan yang telah dicapai hingga saat ini meliputi survey topografi, soil investigasi, test pit, pemagaran dan pengaturan lalu lintas, loading test, pemancangan tiang pancang beton diameter 1000, serta pekerjaan pembetonan pile cap. Kiki menambahkan, konsentrasi pelaksanaan saat ini berada di lintas pelayanan Cibubur – Cawang dengan telah dilakukannya pemancangan di titik pilar TMKR 001 sampai dengan TMKR 007. "Secara umum, pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas tidak mengalami kendala yang berarti dan diharapkan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan." Kata Kiki dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Rabu (30/9). Untuk mendukung pendanaan pengerjaan proyek ini, lanjut Kiki, ADHI akan mendapat penambahan permodalan sebesar Rp 2,75 triliun yang diperoleh dari rights issue yang berasal dari pemerintah melalui PMN senilai Rp1,40 triliun, dan publik senilai Rp1,35triliun. Right Issue akan dilakukan pada 5 Oktober mendatang. ADHI optimis dapat melaksanakan penugasan pembangunan prasarana LRT sebagaimana yang diamanatkan dalam Perpres No.98/2015 dengan persiapan teknis dan pendanaan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News