JAKARTA. Biarpun proses administrasi belum rampung, PT Adhi Karya (Persero) Tbk terus melanjutkan konstruksi proyek light rail transit (LRT) atau kereta ringan Jabodetabek. Perusahaan ini mengandalkaan pendanaan dari penyertaan modal negara (PMN) dan kas internal. Perinciannya, Rp 1,4 triliun PMN dan Rp 600 miliar duit pribadi. "Total dana yang telah diserap untuk pembangunan LRT hingga akhir tahun 2016 telah mencapai Rp 2 triliun," ungkap Punjung Setya Brata, Direktur PT Adhi Karya (Persero) Tbk kepada KONTAN, Senin (2/1). Perkembangan konstruksi LRT tahun lalu, yakni tahap I untuk lintasan Cibubur-Cawang mencapai 15%. Lantas, pembangunan lintasan Bekasi-Cawang mencapai 10% dan lintasan Cawang -Dukuh Atas mencapai 2%.
ADHI sudah merogoh Rp 2 triliun untuk proyek LRT
JAKARTA. Biarpun proses administrasi belum rampung, PT Adhi Karya (Persero) Tbk terus melanjutkan konstruksi proyek light rail transit (LRT) atau kereta ringan Jabodetabek. Perusahaan ini mengandalkaan pendanaan dari penyertaan modal negara (PMN) dan kas internal. Perinciannya, Rp 1,4 triliun PMN dan Rp 600 miliar duit pribadi. "Total dana yang telah diserap untuk pembangunan LRT hingga akhir tahun 2016 telah mencapai Rp 2 triliun," ungkap Punjung Setya Brata, Direktur PT Adhi Karya (Persero) Tbk kepada KONTAN, Senin (2/1). Perkembangan konstruksi LRT tahun lalu, yakni tahap I untuk lintasan Cibubur-Cawang mencapai 15%. Lantas, pembangunan lintasan Bekasi-Cawang mencapai 10% dan lintasan Cawang -Dukuh Atas mencapai 2%.