KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (
ADHI) menargetkan raihan nilai kontrak pada tahun 2024 bisa sama dengan raihan tahun 2023. “Untuk 2024, kami berharap dapat menyamai raihan tahun lalu atau tumbuh tipis seiring melihat kondisi pasar konstruksi yang ada,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk Farid Budiyanto kepada Kontan, Kamis (11/1). ADHI sendiri mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 37,4 triliun di tahun 2023. Raihan tersebut meningkat 58% dari capaian tahun 2022 yang sebesar Rp 23,7 triliun.
Nilai tersebut melampaui target ADHI sampai dengan Desember 2023 yang semula ditargetkan tumbuh 15% – 20% dari tahun 2022.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Catat Kontrak Baru Rp 37,4 Triliun di Tahun 2023 Pada tahun 2023, kontrak baru tertinggi diraih Proyek Prasarana Perkeretaapian di Filipina (Paket South Commuter Railway CP S-03C dan Malolos-Clark Railway Project CP S-01). Total sesuai porsi ADHI sebesar Rp 3,9 triliun yang dilakukan penandatanganan pada Juli 2023 dengan disaksikan langsung oleh Presiden Filipina. Menurut Farid, di tahun 2023, ADHI memasang strategi untuk memaksimalkan setiap peluang perolehan kontrak. “Hal ini dilakukan agar di tahun 2024 kami bisa fokus meningkatkan produksi dari proyek-proyek yang sudah
on hand,” paparnya.
Untuk kondisi pasar di tahun 2024, ADHI melihat peluang di beberapa pekerjaan infrastruktur masih terbuka, di antaranya proyek jalan tol, proyek perkeretaapian, dan proyek preservasi infrastruktur.
Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Milik Politisi akan Gelar IPO, Investor Harus Berhati-hati “Kami juga menggarap peluang market baru pekerjaan dari proyek-proyek berbasis lingkungan,” ungkapnya. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, raihan nilai kontrak baru ADHI di tahun 2023 merupakan hal yang patut diapresiasi, khususnya untuk proyek di Filipina. “Ini
proyeknya jangka panjang, jadi tentunya juga masih ada potensi terjadinya perolehan kontrak baru lagi ke depan. Apalagi, ini kerjasama
government to government, bukan
bussines to bussines,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (11/1). Nafan melihat, dengan raihan di tahun 2023, ADHI bisa lebih leluasa meraih nilai kontrak yang lebih baik di tahun 2024. Hal itu juga ditambah dengan adanya proyek pembangunan IKN. Tantangan untuk ADHI di tahun 2024 berasal dari negative cashflow yang merupakan masalah klasik dari BUMN Karya.
Baca Juga: Raih Kontrak baru Rp 34,7 Triliun di 2023, Simak Rekomendasi Saham Adhi Karya (ADHI) “Pembangunan infrastruktur tentu akan selalu butuh dana tambahan dari penerbitan obligasi. Salah satu cara menanggulangi ini dengan divestasi aset usai pembangunan selesai dikerjakan,” paparnya. Nafan pun merekomendasikan
hold untuk ADHI dengan target harga Rp 324 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli