KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (
ASSA) membidik peningkatan kinerja keuangan hingga 10% pada tahun 2024. Direktur Keuangan ASSA Jerry Fandy mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang akan mempengaruhi kinerja pada tahun ini, antara lain tingkat suku bunga, inflasi maupun fluktuasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Untuk
bottom line kita berharap bisa tumbuh 10% sementara untuk pendapatan tidak terlalu agresif mungkin di bawah 10%," kata Jerry dalam Paparan Public Virtual, Rabu (26/6).
Baca Juga: Bisnis Sewa Kendaraan Booming, Adi Sarana Armada (ASSA) Makin Ekspansif Jerry menambahkan, demi mencapai target tersebut, perusahaan akan mengedepankan upaya efisiensi dengan tetap menjaga profitabilitas. Sejumlah lini bisnis ditargetkan menjadi penopang kinerja ASSA pada tahun ini seperti
cargoshare dan logistik. Optimisme ASSA turut didorong dari raihan kinerja keuangan pada kuartal I 2024 dimana perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun atau tunbuh 3,1% year on year (YoY) dari pendapatan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 1,1 triliun.
Baca Juga: ASSA Gencar Menambah Lahan Sewa Kendaraan Sementara itu, ASSA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 71 miliar pada kuartal 1 2024, atau tumbuh 37% (YoY). Lini bisnis penyewaan kendaraan untuk korporasi menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan, dengan kontribusi sebesar 39% terhadap total pendapatan. Sementara itu segmen jasa pengiriman berkontribusi sekitar 32% terhadap pendapatan. Adapun, pada tahun 2023 lalu ASSA membukukan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan 425% (YoY) sepanjang tahun 2023 menjadi Rp 19,4 miliar. Pada tahun 2022, laba bersih ASSA tercatat sebesar Rp 3,7 miliar. Pencapaian ini sejalan dengan perbaikan kinerja di ketiga pilar bisnis utamanya yakni corporate rental, end to end logistic serta used car trading platform di bawah bendera PT Autopedia Sukses Lestari, Tbk (
ASLC).
Baca Juga: ASSA Suntik Dana Rp 150 Miliar ke Bisnis Agritech Besutan TP Rachmat & Pieter Tanuri Selain itu laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2023 mencapai Rp 103,8 miliar. Sementara itu, ASSA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,4 trilliun, turun sekitar 24% dari Rp 5,9 trilliun pada tahun 2022. Sementara itu, beban pokok pendapatan tercatat Rp 3,3 triliun, atau turun 31% YoY. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto