KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (
ASSA) menilai bahwa prospek bisnis mobil bekas masih tergolong cerah di sepanjang tahun 2021. Asal tahu saja, ASSA berhasil mencetak penjualan 75.000 unit mobil bekas melalui balai lelang hingga kuartal III-2021. Jany Chandra, Direktur Adi Sarana Armada menyampaikan, pihaknya menargetkan penjualan mobil bekas sekitar 10%-15% di tahun ini. Sejauh ini, jenis mobil bekas yang paling banyak diminati konsumen adalah mobil penumpang. Menurutnya, selama pandemi ini masyarakat cenderung lebih suka dan merasa aman menggunakan mobil sendiri daripada naik transportasi umum untuk mengurangi risiko tertular virus Covid-19.
“Kami melihat tren penjualan kendaraan bekas di tahun ini masih stabil dan kami optimis tetap bisa bertumbuh meski masih dalam kondisi pandemi,” imbuh dia, Senin (15/11).
Baca Juga: Digitalisasi pasar kendaraan bekas, Adi Sarana Armada (ASSA) kucurkan Rp 225 miliar ASSA menilai, saat ini pasokan untuk mobil baru tidak sebesar yang diharapkan di tengah gelontoran insentif seperti diskon PPnBM 100%. Di samping itu, permintaan untuk mobil baru juga tidak meningkat terlalu tinggi lantaran pihak pemberi pinjaman (
leasing) masih belum memberikan kredit dalam jumlah besar. Dari situ, dampak insentif PPnBM terhadap penjualan mobil bekas relatif tampak moderat. Jany melanjutkan, digitalisasi dalam bisnis mobil bekas sangatlah penting. Pasalnya, digitalisasi dapat memberikan solusi dan kemudahan bagi konsumen yang hendak mengikuti lelang mobil bekas. Sejak awal tahun 2020, ASSA melalui PT JBA Indonesia sudah mengembangkan lelang mobil bekas yang dilakukan secara online. “Dengan demikian, peserta lelang sudah terbiasa dengan e-auction sehingga volume transaksi lelang tidak terdampak,” tuturnya. Di samping itu, ASSA juga mengembangkan Caroline.id, sebuah situs marketplace tempat jual-beli mobil yang menawarkan harga yang transparan dan kualitas terpercaya. Ke depannya, ASSA akan terus mendukung PT Autopedia Sukses Lestari (ASL) sebagai anak usaha yang mengembangkan bisnis mobil bekas secara digital melalui PT JBA Indonesia, Caroline.id, dan Cartalog.
Dalam berita sebelumnya, ASSA pernah memberikan pinjaman senilai Rp 225 miliar pada awal November 2021 kepada PT ASL untuk keperluan digitalisasi bisnis mobil bekas. Jany berharap, dengan adanya sinergi tersebut, lini bisnis lelang mobil bekas ASSA dapat semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan ASSA secara keseluruhan. Sekadar catatan, pendapatan ASSA meningkat 62,14% (yoy) menjadi Rp 3,47 triliun per kuartal III-2021. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASSA naik 56,69% (yoy) menjadi Rp 80,21 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari