Adi Sarana Armada (ASSA) Menilai Prospek Bisnis Logistik Masih Menjanjikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menilai prospek bisnis logistik masih sangat menjanjikan di tahun 2024. Hal ini sejalan dengan Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.500 pulau, di mana biaya logistiknya bervariasi antara 25%-30% dari produk domestik bruto (PDB). 

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menyatakan perseroan melihat pasar yang besar di segmen loigstik B2B. Karenanya, fokus ASSA saat ini adalah di market B2B melalui mid mile logistic, Cargoshare. 

Secara keseluruhan, ASSA menargetkan untuk bisnis logistiknya dapat menjadi penyedia solusi yang lebih terintegrasi dari first, mid, hingga last mile. Sedangkan Anteraja akan akan dipertahankan di level yang ada saat ini dengan terus ditingkatkan efisiensinya.


Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Menambah 5.000 Kendaraan Baru

“Maka dari itu, Perseroan melihat pasar yang besar di segmen B2B. Di dukung dengan pengalaman Perseroan lebih dari 15 tahun di bidang logistik, ASSA akan terus mengembangkan segmen ini ke depannya sebagai upaya pertumbuhan performa bisnis logistik Perseroan selanjutnya,” ungkap Prodjo, kepada Kontan.co.id, pekan lalu. 

Dia melanjutkan, logistik yang terintegrasi akan menjadi salah satu solusi untuk efisiensi biaya. Sebagian besar perusahaan masih menggunakan multiple logistic suppliers, di mana pada masing-masing fase dari first mile (logistik dari warehouse ke distribution center), mid mile (logistik antar distribution center atau ke toko-toko), hingga last mile (logistik langsung ke end customer). 

 
ASSA Chart by TradingView

ASSA sendiri kini sedang dalam tahap mengembangkan bisnis end-to-end logistic nya dari first, mid, hingga last mile. ASSA menyediakan berbagai layanan logistik seperti trucking management, warehouse management, in-house TMS (Transportation Management System), hingga berbagai customized logistic services. 

ASSA juga melihat peluang potensi pengiriman di momentum Ramadan dan Lebaran. Jika dilihat secara historikal, sebut Prodjo,  momen Lebaran cenderung menunjukkan tren orang berbelanja online yang lebih banyak, sehingga berpotensi untuk mempengaruhi bisnis secara positif di last mile delivery, Anteraja

“Dan juga diharapkan akan berdampak positif pada mid mile logistik Perseroan, karena saat ini bisnis mid mile Perseroan telah melayani berbagai pelanggan korporasi antara lain pemain express logistic lainnya juga.,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .