Adi Sarana Armada mengakuisisi 51% saham perusahaan lelang otomotif asal Jepang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memperkuat bisnis jasa lelang kendaraan. Pada Jumat (15/2) kemarin, mereka mengakuisisi 51% saham PT Jepang Bidwin Auction (JBA) Indonesia melalui anak usaha bernama PT Adi Sarana Lelang atawa Bidwin. Nilai akuisisi tersebut sekitar Rp 146,19 miliar.

JBA Indonesia adalah perusahaan lelang otomotif dari Jepang yang berdiri di Indonesia sejak November 2011. Selain Bidwin, pemilik sisa sahamnya terdiri dari 33,4% Japan Bike Auction Company Ltd, 7,8% PT Summit Auto Group, dan 7,8% oleh Mitsui & Co., Ltd.

Selanjutnya, Bidwin dan JBA Indonesia akan bergabung di bawah satu merek JBA Indonesia. Shioyama Kazuniro menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) sedangkan Dedy Gunawan sebagai Chief Operating Officer (COO).


Adi Sarana berharap bisnis lelangnya membesar usai akuisisi. "Akuisisi saham ini merupakan langkah strategis dari kami dalam menciptakan sinergi bisnis yang kuat sebagai balai lelang otomotif terbesar di Indonesia," tutur Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk, usai penandatanganan akuisisi di Kantor Adi Sarana Armada, Jumat (15/2).

Sebelumnya, Bidwin tercatat memiliki aset lebih dari Rp 3,3 triliun serta mengoperasikan balai lelang & pool kendaraan di 11 lokasi. Pasca bergabung di bawah JBA Indonesia, jumlah balai lelang & pool kendaraan bertambah menjadi 17 lokasi. Sebut saja Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Makassar, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin dan kota lain.

Tak cukup sampai di situ, JBA Indonesia akan menambah empat lokasi balai lelang dan pool kendaraan baru. Keempat lokasi yang mereka bidik meliputi Medan, Padang, Pontianak, dan Bali.

Sejalan dengan penambahan lokasi lelang dan pool kendaraan, target jumlah lelang kendaraan juga meningkat. "Tahun ini target kenaikan sekitar 25% menjadi 100.000 unit," tutur Deny Gunawan, COO PT JBA Indonesia, dalam kesempatan yang sama.

Tahun lalu, Bidwin menjual 80.000 kendaraan lelang. Perinciannya, 60% kendaraan roda dua dan 40% kendaraan roda empat.

Sementara untuk mendapatkan stok kendaraan lelang, JBA Indonesia mengandalkan pasokan dari Adi Sarana dan sumber eksternal. Seperti diketahui, Adi Sarana bergerak dalam bisnis penyewaan kendaraan. Perusahaan berkode saham ASSA di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut, biasanya menjual kendaraan yang sudah berumur empat tahun ke atas ke balai lelang Bidwin.

Perluas jaringan

Adapun sumber pasokan kendaraan lelang eksternal berasal dari jaringan perusahaan Jepang JBA. Selain itu, JBA Indonesia mengandalkan pasokan kendaraan lelang dari perbankan dan perusahaan keuangan yang menarik agunan karena terkait dengan kredit macet atau kredit bermasalah.

Agar bisnis lelang berjalan mulus, JBA Indonesia menganggap penting untuk memperkuat jaringan pasokan kendaraan. Makanya, ke depan mereka juga berencana memperluas target pencarian kedaraan lelang. Sasaran utamanya adalah perusahaan pembiayaan dan perusahaan umum pemilik aset. "Ini pasarnya cukup besar dan akan kami garap lebih intensif," terang Deny.

Sejauh ini, Adi Sarana belum mempublikasikan kinerja keuangan 2018. Sementara jika mengacu kinerja sembilan bulan pertama tahun lalu, mereka mengantongi pendapatan jasa lelang sebesar Rp 35,35 miliar atau setara dengan 2,61% terhadap total pendapatan Rp 1,36 triliun. Kontribusi bisnis jasa lelang paling mini di antara lima lini usaha yang mereka geluti.

Dalam keterbukaan informasi BEI pada 13 Februari 2019 kemarin, manajemen Adi Sarana mengabarkan penyuntikan modal kepada Adi Sarana Lelang dengan nilai sekitar Rp 90,24 miliar pada 11 Februari 2019. Sumbernya dari dana internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati