Adi Sarana (ASSA) Siapkan Capex Rp 1,5 Triliun pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) di tahun ini sekitar Rp 1,5 triliun. Dana ini akan digunakan sebagian besar untuk membeli mobil baru dan penambahan robot sortir untuk segmen logistik. 

Prodjo Sunarjanto selaku Presiden Direktur ASSA mengatakan, bisnis rental termasuk bisnis yang paling stabil meskipun adanya pandemi selayaknya saat ini. 

“Bisnis rental ASSA mayoritas untuk pelanggan korporasi dengan kontrak jangka panjang yaitu 1-4 tahun. Selain itu, sejalan dengan ekonomi yang sudah mulai membaik, serta mobilitas masyarakat yang terus meningkat, hal ini turut dapat meningkatkan permintaan akan mobil rental,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/5). 


Oleh karena itu, di tahun ini Prodjo optimistis bisnis rental masih dapat bertumbuh meskipun pertumbuhannya lebih moderat dibandingkan dengan pertumbuhan bisnis logistiknya, Anteraja yang eksponensial.

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) Berikan Pinjaman Rp 100 Mmiliar ke Anak Usaha

Selama pandemi, penyewaan mobil rental ASSA diklaim tidak pernah turun, bahkan masih bisa tumbuh 5%.

Prodjo menjelaskan, hal ini didukung oleh munculnya peluang-peluang pelanggan baru selama pandemi seperti sektor pemerintahan yang saat ini dana mereka lebih banyak digunakan untuk penanganan Covid-19, sehingga untuk kegiatan operasional mereka memilih untuk sewa mobil. 

Selain itu, permintaan mobil dan truk dari klien-klien yang bergerak di bidang logistik juga mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan industri logistik selama pandemi ini. 

Kendati melihat permintaan yang meningkat, Prodjo menegaskan pihaknya harus terus melihat perkembangan ketersediaan pasokan mobil yang terbatas, khususnya untuk mobil-mobil high end

Saat ini jumlah armada ASSA sekitar 26.000 unit.  Setiap tahunnya pihak manajemen akan men-dispose dan membeli mobil baru sekitar 4.000 – 5.000 unit. Maka itu, manajemen ASSA menyiapkan belanja modal Rp 1,5 triliun yang sebagian besar akan digunakan untuk pembelian mobil baru. 

Baca Juga: Multipolar Technology (MLPT) akan Melepas Bisnis Data Center, Ini Alasannya

“Namun untuk realisasinya kami masih melihat kondisi market mobil, karena saat ini sedang terjadi kekurangan supply yang disebabkan oleh adanya keterbatasan chip,” kata Prodjo. 

Pihaknya berharap di tahun ini kondisi pasar mobil global dapat lebih baik dari tahun lalu.  Di sepanjang 2022, manajemen ASSA menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi