Adi Sarana Proyeksikan Pendapatan Naik 41,40%



JAKARTA. Perusahaan jasa penyewaan mobil, PT Adi Sarana Armada Tbk, memperkirakan mampu meraup pendapatan sekitar Rp 500 miliar pada semester I-2013. Angka itu naik 41,40% ketimbang realisasi pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 353,61 miliar.

Direktur Utama PT Adi Sarana Armada, Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati, mengungkapkan, penyumbang utama (sekitar 70%) pendapatan pada semester I tahun berasal dari bisnis penyewaan mobil atau setara dengan Rp 350 miliar. Disusul penjualan mobil bekas sekitar 19% dari total pendapatan. Sisanya sebesar 11% akan disumbang dari bisnis logistik milik perusahaan. "Kami perkirakan pendapatan semester I ini sebesar Rp 500 miliar," ujar Prodjo kepada KONTAN, Senin (1/7).

Prodjo bilang, proyeksi pendapatan ini masih sesuai dengan target perusahaan sepanjang tahun ini. Maklum saja, hingga akhir tahun 2013, perusahaan berkode emiten ASSA ini menargetkan bisa meraup pendapatan sebesar Rp 1,1 triliun.


Untuk memuluskan target tersebut, ASSA mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure sebesar Rp 700 miliar tahun ini. Menurut Prodjo, seluruh belanja modal tersebut sudah terserap. Antara lain digunakan untuk membeli armada baru, membuka outlet baru, kebutuhan infrastruktur, serta biaya perawatan. "Belanja modal itu digunakan sesuai rencana awal," katanya.

Sepanjang tahun ini, ASSA berencana menambah 3.000 unit kendaraan baru. Sehingga, total armada perusahaan hingga akhir tahun ini akan menjadi 13.000 unit. Sampai saat ini, perusahaan itu telah merealisasikan penambahan armada sekitar 1.800 unit menjadi 11.800 unit. Saat ini, Adi Sarana juga tengah mencari suntikan dana segar sekitar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar. Prodjo menyatakan, dana ini akan digunakan untuk ekspansi usaha perusahaan di tahun depan.

Awalnya, tahun ini, Adi Sarana Armada berencana melakukan diversifikasi usaha ke bisnis pergudangan. Hanya saja, Prodjo bilang, rencana ini kemungkinan baru bisa terealisasi tahun depan.

Sebab, pembelian lahan itu tidak bisa dilakukan sekaligus dan dalam jumlah besar. Alhasil, saat ini, perusahaan tersebut masih mematangkan rencana ekspansi ini sambil menjajaki beberapa lokasi yang akan dipakai untuk membangun gudang.

Menurut Prodjo, bisnis pergudangan atau warehouse akan menjadi bisnis yang terintegrasi bagi perusahaan. Nantinya, bisnis jasa pergudangan ini akan menjadi pendukung lini bisnis logistik yang telah dijalankan perusahaan itu. "Selain logistik, kami akan menawarkan jasa penyewaan atau penjualan gudang," kata Prodjo.

Saat ini, untuk proyek awal, Adi Sarana Armada tengah melirik kawasan Cikarang untuk memulai bisnis pergudangan. Selain Cikarang, lanjut Prodjo, perusahaan juga membidik beberapa wilayah lain di pulau Jawa, terutama di kota yang terdapat kantor cabang perusahaan, seperti lain di Surabaya. "Kami lebih membidik lokasi-lokasi di industrial estate," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi