Adi Sucipto dibuka, ini jadwal penerbangan GIAA



JAKARTA. Penerbangan pesawat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali dilakukan seiring dengan beroperasinya Bandar Udara Adi Sucipto, Jogjakarta. Hal ini sesuai dengan dengan notice to airman (notam) yang dikeluarkan otoritas penerbangan Jogjakarta.Mengingat kegiatan opeasional Adi Sucipto dibuka pada 12.00 (LT), Pujobroto, VP Corporate Communications Garuda Indonesia mengatakan, ada penyesuaian jadwal keberangkatan. Berikut penyesuaian yang dimaksud:

Rute

Flight


Jadwal Normal

Jadwal Penyesuaian

Jakarta - Jogjakarta

GA 202

05.50 (LT)

10.50 (LT)

GA 204

08.05 (LT)

10.55 (LT)

GA 206

10.05 (LT)

14.10 (LT)

Jogjakarta – Jakarta

GA 201

06.00  (LT)

12.05 (LT)

GA 203

07.50 (LT)

13.50 (LT)

GA 205

10.05 (LT)

12.55 (LT)

GA207

12.05 (LT)

16.10 (LT)

Jogjakarta  - Denpasar

GA250

07.55 (LT)

14.00 (LT)

span >  Denpasar - Jogjakarta

GA251

06.50 (LT)

11.55 (LT)

Jogjakarta - Balikpapan

GA665

10.10 (LT)

13.50 (LT)

Balikpapan -Jogjakarta

GA 664

08.30 (LT)

11.15 (LT)

span > 

Sementara itu, jadwal penerbangan dari dan menuju Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta dengan jadwal di atas pukul 12.00 (LT) akan tetap berjalan normal. Melalui Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta,  Garuda Indonesia melayani sebanyak 28 penerbangan setiap harinya yang terdiri dari : ·         Jogjakarta - Jakarta (pp) :  20 x penerbangan·         Jogjakarta – Denpasar (pp) :  6 x penerbangan·         Jogjakarta – Balikpapan (pp) :  2 x penerbangan Sedangkan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Solo masih belum dapat beroperasi. Hal ini disebabkan belum beroperasinya penerbangan Bandara Adi Sumarmo, Solo. Sebelumnya, Garuda Indonesia, pada hari Sabtu (15/2), juga telah membuka layanan penerbangan di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Kemudian, Minggu (16/2), Garuda Indonesia juga kembali membuka operasional penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya, Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, dan Bandara Hussein Sastranegara, Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie