Adidas kalahkan Nike di Brasil



BERLIN. Partai final Piala Dunia 2014 membuat Adidas tampil menjadi pemenang dalam pertempuran antara produsen apparel global dengan mengalahkan rival terbesarnya, Nike. Pasalnya, dua negara yang akan bertarung di laga final yakni Argentina dan Jerman menggunakan kostum tim buatan Adidas.

Nike mensponsori kostum tim untuk 10 negara diantaranya adalah Brasil, Inggris, Prancis, Portugal dan Belanda. Lima negara lain yang disponsori Nike adalah Kroasia, Australia, Yunani, Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Sementara, Adidas mensponsori sembilan negara yakni Jerman, Spanyol, Argentina, Bosnia Herzegovina, Kolombia, Jepang, Meksiko, Nigeria dan Rusia. Selain dua merek tersebut, Puma dan lima perusahaan olahraga lain juga menjadi sponsor untuk kostum tim suatu negara.


Adidas mengklaim telah berhasil menjual 2 juta pasang sepatu khusus yang dirancang untuk Piala Dunia dengan menggunakan pola hitam dan putih mencolok. Untuk jersey, Adidas menargetkan menjual lebih dari 8 juta kaos bola Piala Dunia.

Pemain bola yang menggunakan sepatu merek Adidas sudah mencetak 78 gol dari total gol sebanyak 166 gol. Sedangkan, jumlah gol yang diciptakan dari sepatu Nike hanya 73 gol.

Pemain Adidas juga mendominasi daftar top skor Piala Dunia 2014, seperti James Rodriguez, Lionel Messi, Thomas Muller dan Andre Schuerrle. "Adidas akan menjadi merek paling terlihat di final Piala Dunia," ujar Herbert Hainer, Chief Executive Adidas dikutip dari Reuters, Jumat (11/7).

Di tingkat global, Nike dan Adidas menguasai pasar hingga 80%. Namun, Nike berpotensi untuk menggilas Adidas di wilayah Eropa Barat. Tahun ini, Adidas menargetkan rekor penjualan mencapai US$ 2,7 miliar. Nilai tersebut lebih tinggi dari pencapaian Nike sampai Mei yakni US$ 2,3 miliar.

Mark Parker, Chief Executive Nike optimistis pihaknya bisa menyusul penjualan Adidas lewat pasar Amerika Serikat (AS). "AS menawarkan potensi yang sangat besar khususnya untuk antusiasme sepakbola dan China ada peluang pertumbuhan yang luar biasa," kata Mark.

Editor: Fitri Arifenie