Adidas Selidiki Tuduhan Penyuapan Skala Besar di China, Harga Saham Anjlok 4%



KONTAN.CO.ID - Adidas meluncurkan penyelidikan atas tuduhan suap skala besar di China. Langkah ini dilakukan setelah Adidas menerima pengaduan pelapor yang menuduh staf senior menggelapkan "jutaan euro".

Melansir Reuters yang mengutip Financial Times, surat anonim tersebut, yang diklaim ditulis oleh "karyawan Adidas China", menyebutkan nama beberapa karyawan Adidas China termasuk nama seorang manajer senior yang terlibat dengan anggaran pemasaran di negara tersebut, yang menurut dokumen tersebut berjumlah 250 juta euro (US$ 267,5 juta) per tahun. 

Adidas mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima surat anonim pada tanggal 7 Juni 2024 yang menunjukkan potensi pelanggaran kepatuhan di China. 


Perusahaan pakaian olahraga Jerman tersebut mengatakan sedang menyelidiki masalah ini bersama dengan penasihat hukum eksternal.

“Adidas menanggapi tuduhan kemungkinan pelanggaran kepatuhan dengan sangat serius dan jelas berkomitmen untuk mematuhi peraturan hukum dan internal serta standar etika di semua pasar tempat kami beroperasi,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebagai tanggapan atas pertanyaan Reuters. 

Adidas menyatakan belum bisa memberikan informasi lebih lanjut hingga penyelidikan selesai.

Baca Juga: Adidas Luncurkan Sepatu Samba versi Terjangkau!

Menurut Financial Times, surat tersebut menuduh bahwa staf Adidas menerima suap dari penyedia layanan eksternal yang ditugaskan oleh perusahaan yang mencakup “jutaan uang tunai dari pemasok, dan barang fisik seperti real estate”.

Setelah mengumumkan penyelidikan kasus penyuapan di China, pada Senin (17/6/2024), harga saham Adidas anjlok 4%. 

Perusahaan mengatakan tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut sampai penyelidikannya selesai.

"Klaim tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi banyak perusahaan dalam mempertahankan pengawasan dan pengendalian yang konsisten atas operasi digital mereka di pasar China,” kata Jacques Roizen, direktur pelaksana konsultasi China di Digital Luxury Group di Shanghai.

Baca Juga: Ritel Olahraga Asal Inggris Sports Direct Resmi Masuk Pasar Indonesia

Selama 18 bulan terakhir, Adidas telah berupaya meningkatkan penjualan di China, setelah kehilangan pangsa pasar yang signifikan dari para pesaingnya sejak sebelum pandemi COVID-19.

“Hal ini juga dapat membahayakan tujuan untuk mendapatkan kembali pijakan di China setelah kemerosotan besar-besaran dalam empat tahun terakhir,” kata Juergen Molnar dari broker RoboMarkets.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie