Adidas tak mampu memenuhi pertumbuhan permintaan pakaian olahraga



KONTAN.CO.ID - LONDON. Raksasa aparel Adidas saat ini punya masalah. Mereka tidak bisa memproduksi pakaian yang cukup untuk memenuhi permintaan di pasar.

Seperti diberitakan CNN, perusahaan pakaian olahraga asal Jerman ini mengatakan bahwa kekurangan rantai pasokan membuat Adidas sulit untuk memenuhi peningkatan permintaan yang melonjak tinggi untuk pakaian dengan harga menengah.

Kekurangan ini membatasi pertumbuhan penjualan Adidas dalam tiga bulan pertama tahun ini menjadi hanya 4%. Adidas mengatakan masalah ini juga bisa menekan potensi pertumbuhan penjualan tahun ini sehingga hanya berkisar antara 5% hingga 8%.


Meski begitu, investor nampaknya tetap layak bersyukur dengan capaian Adidas. Pasalnya perusahaan ini mencatatkan lonjakan pendapatan setinggi 40% untuk penjualan online. Sementara itu, penjualan di China juga tumbuh lumayan tinggi yakni sebesar 16%. 

Kinerja ini turut menopang pertumbuhan laba operasional Adidas selama kuartal pertama sebesar 17%. Tak pelak, saham Adidas melonjak lebih dari 6% di bursa saham Frankfurt.

Di sisi lain, penjualan Adidas di Amerika Utara juga mencatatkan kinerja yang positif. Mereka secara perlahan bisa mencuil pasar yang dikuasai oleh Nike dan Under Armour.

Sayangnya, capaian Adidas tak bisa diikuti oleh merek Reebok yang juga mereka miliki. Penjualan Reebok justru malah turun 6% secara tahunan.

Editor: Tendi Mahadi