Adik Ipar Thaksin Terpilih Jadi PM Thailand yang Baru



BANGKOK. Sepertinya, pengaruh Thaksin tidak akan pernah lepas dari pemerintahan Thailand. Buktinya, hari ini, adik ipar Thaksin yakni Somchai Wongsawat didaulat menjadi perdana menteri (PM) Thailand yang baru. Keputusan tersebut diperkirakan akan kembali menyulut aksi ribuan demonstran di negeri itu.

Somchai, 61 tahun, menggantikan posisi Samak Sundaravej yang dipaksa untuk meletakkan jabatannya setelah pengadilan tinggi Negeri Gajah Putih itu memutuskan bahwa ia bersalah karena menerima bayaran dalam memandu acara memasak. Somchai menang dengan perolehan suara 298 berbanding 163. Sementara, lima anggota parlemen lainnya menyatakan abstain. 

“Prioritas saya adalah mengembalikan keadaan negara menjadi normal kembali,” kata Somchai dalam konferensi persnya kemarin malam. Waktu itu, ia berhasil memenangkan dukungan dari partai PPP dan koalisi yang merupakan partai mayoritas di parlemen. Somchai juga bilang, untuk sementara waktu, kantor pemerintahan akan dipindahkan ke bandar udara internasional Bangkok yang lama. Keputusan tersebut diambil karena 10.000 massa aksi demonstrasi masih menduduki kantor pusat pemerintahan.


Para demonstran yang kebanyakan berasal dari kelas menengah-bawah tersebut telah menduduki kantor pemerintahan di Bangkok sejak 26 Agustus lalu. Mereka meminta agar pemerintahan saat ini dibubarkan karena banyaknya aliansi dari Thaksin. Pimpinan aksi demonstran, kemarin bilang, tidak akan menghentikan aksinya meskipun saat ini sudah dilakukan pemilihan perdana menteri baru.

“Kami akan terus melakukan protes. Kami tidak dapat menerima Somchai Wongsawat sebagai PM karena dia adalah adik ipar Thaksin,” jelas Parnthep Pongpourpan, pengorganisir Aliansi Masyarakat untuk Demonstrasi (PAD).

Berdasarkan poling yang dilakukan pada warga Thailand, sekitar 70% mengatakan bahwa dilakukannya pemilihan baru adalah salah satu cara untuk menghentikan kericuhan tersebut. Para analis mengatakan, Somchai hanya merupakan figur pengganti sementara saja.

“Peran Somchai hanya untuk bertempur dengan ketua PAD atau mempersiapkan pemilihan umum secepatnya,” kata Michael Montesano, peneliti dari Institute for Southeast Asian Studies di Singapura.

Somchai, yang merupakan mantan hakim dan birokrat, terpilih sebagai PM setelah Mahkamah Konstitusi memerintahkan Samak untuk mundur dari jabatannya. Para demonstran menuduh Samak merupakan kaki tangan Thaksin, yang dikudeta militer pada 2006 silam. Thaksin lantas terbang ke Inggris pada bulan lalu untuk menghindari tuduhan korupsi.

Ketika ditanyakan mengenai keberlangsungan kasus kakak iparnya nanti, Somchai hanya menjawab diplomatis. “Negara ini memiliki sistem peradilan dan pemerintah tentu memiliki target untuk memastikan bagaimana sistem ini bekerja,” jelasnya.

Sekadar tambahan informasi, PPP merupakan partai terbesar di parlemen. Partai ini memenangkan 233 kursi pada pemilihan umum bulan Desember setelah mendapatkan dukungan di wilayah Timur Laut Thailand, di mana sepertiga dari total populasi Thailand yang berjumlah 66 juta orang tinggal di kawasan itu.

Bloomberg, AP

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie