JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk alias Adira Finance berencana menerbitkan surat berharga alias obligasi dalam waktu dekat. Willy Suwandi Dharma, Direktur Utama Adira Finance menuturkan, di bulan Mei 2015, perseroan akan menerbitkan obligasi syariah yaitu Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II dengan total nilai Rp 1 triliun. Untuk tahap pertama, mereka berencana menerbitkan Rp 500 miliar. Selain itu, di bulan Juni 2015, anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk ini juga berencana meluncurkan Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap III dengan total nilai Rp 8 triliun. "Tahap pertamanya sekitar Rp 2 triliun," ujarnya, Kamis (30/4). I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan dan Kepatuhan perseroan masih enggan mengungkapkan secara gamblang besaran bunga atau kupon yang akan disematkan bagi kedua obligasi tersebut. Yang jelas, sepanjang tahun ini, Adira Finance berencana menerbitkan obligasi sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. "Biasa sekali di semester satu, sekali lagi di semester dua. Berapa yang terserap tergantung pasar. Obligasi lagi bagus," katanya. Dari kebutuhan pendanaan berupa pinjaman sendiri yang mencapai Rp 23,3 triliun, rencananya sekitar 50% akan ditutup melalui penerbitan obligasi. Sedangkan 30% lagi akan berasal dari pinjaman bank luar negeri dan sisa 20% bersumber dari pinjaman bank dalam negeri. Made menekankan, untuk memitigasi risiko pinjaman luar negeri, Adira Finance senantiasa melakukan lindung nilai (hedging).
Adira Finance akan terbitkan sukuk Rp 1 triliun
JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk alias Adira Finance berencana menerbitkan surat berharga alias obligasi dalam waktu dekat. Willy Suwandi Dharma, Direktur Utama Adira Finance menuturkan, di bulan Mei 2015, perseroan akan menerbitkan obligasi syariah yaitu Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II dengan total nilai Rp 1 triliun. Untuk tahap pertama, mereka berencana menerbitkan Rp 500 miliar. Selain itu, di bulan Juni 2015, anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk ini juga berencana meluncurkan Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap III dengan total nilai Rp 8 triliun. "Tahap pertamanya sekitar Rp 2 triliun," ujarnya, Kamis (30/4). I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan dan Kepatuhan perseroan masih enggan mengungkapkan secara gamblang besaran bunga atau kupon yang akan disematkan bagi kedua obligasi tersebut. Yang jelas, sepanjang tahun ini, Adira Finance berencana menerbitkan obligasi sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. "Biasa sekali di semester satu, sekali lagi di semester dua. Berapa yang terserap tergantung pasar. Obligasi lagi bagus," katanya. Dari kebutuhan pendanaan berupa pinjaman sendiri yang mencapai Rp 23,3 triliun, rencananya sekitar 50% akan ditutup melalui penerbitan obligasi. Sedangkan 30% lagi akan berasal dari pinjaman bank luar negeri dan sisa 20% bersumber dari pinjaman bank dalam negeri. Made menekankan, untuk memitigasi risiko pinjaman luar negeri, Adira Finance senantiasa melakukan lindung nilai (hedging).