JAKARTA. Rencana manajemen PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menggalang dana pembiayaan syariah melalui pasar modalĀ memang tidak sesuai harapan. Jumat (22/2), manajemen mengumumkan penawaran surat utang syariah alias sukuk pada 28 Januari 2013 hanya mengumpulkan dana Rp 379 miliar, lebih rendah dari target awal Rp 500 miliar. Namun, manajemen akan kembali menerbitkan sukuk pada semester II 2012 demi mendukung pembiayaan syariah. Di Adira Finance, penerbitan sukuk mudharabah ini merupakan yang pertama kali. Namun, sebenarnya manajemen sudah berpengalaman mencari dana melalui pasar modal tapi dengan konsep konvensional (obligasi). Bahkan, bersamaan dengan penerbitan sukuk juga keluar surat utang konvensional yang merupakan obligasi berkelanjutan II tahap I. Seperti biasanya, obligasi itu mampu meraup dana sesuai target, kali ini Rp 2 triliun. Perbedaan nasib sukuk dan obligasi itu karena investor belum sepenuhnya percaya dengan prospek pembiayaan syariah. Soalnya, pembiayaan syariah di Adira Finance baru beroperasi tahun lalu. Apalagi, mulai awal tahun ini juga berlaku ketentuan uang muka atau down payment (DP) pembiayaan kendaraan bermotor secara syariah sebesar 20%-25% dari harga jual.
Adira Finance tak kapok tawarkan sukuk
JAKARTA. Rencana manajemen PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menggalang dana pembiayaan syariah melalui pasar modalĀ memang tidak sesuai harapan. Jumat (22/2), manajemen mengumumkan penawaran surat utang syariah alias sukuk pada 28 Januari 2013 hanya mengumpulkan dana Rp 379 miliar, lebih rendah dari target awal Rp 500 miliar. Namun, manajemen akan kembali menerbitkan sukuk pada semester II 2012 demi mendukung pembiayaan syariah. Di Adira Finance, penerbitan sukuk mudharabah ini merupakan yang pertama kali. Namun, sebenarnya manajemen sudah berpengalaman mencari dana melalui pasar modal tapi dengan konsep konvensional (obligasi). Bahkan, bersamaan dengan penerbitan sukuk juga keluar surat utang konvensional yang merupakan obligasi berkelanjutan II tahap I. Seperti biasanya, obligasi itu mampu meraup dana sesuai target, kali ini Rp 2 triliun. Perbedaan nasib sukuk dan obligasi itu karena investor belum sepenuhnya percaya dengan prospek pembiayaan syariah. Soalnya, pembiayaan syariah di Adira Finance baru beroperasi tahun lalu. Apalagi, mulai awal tahun ini juga berlaku ketentuan uang muka atau down payment (DP) pembiayaan kendaraan bermotor secara syariah sebesar 20%-25% dari harga jual.