Adira Finance targetkan pembiayaan tumbuh 4% hingga 7% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mengakui memiliki portfolio yang besar untuk pembiayaan kendaraan bermotor. Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menyatakan untuk menetapkan target pembiayaan baru di 2020 tergantung pada penjualan industri otomotif.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang juga menjadi perhatian, termasuk dampak yang akan ditimbulkan oleh pandemi virus corona 2019. Oleh sebab itu, Adira pun akan selektif menyalurkan pembiayaan baru.

Baca Juga: Genjot Pemasaran, Multifinance Berlomba Membikin Aplikasi Digital


“Kami mengestimasi, penjualan industri otomotif tumbuh sampai 3% dibandingkan 2019. Ini kan salah satu faktornya adalah virus corona. Oleh sebab itu, kita mau targetkan pembiayaan bisa tumbuh 4% hingga 7% untuk tahun ini,” ujar Made beberapa waktu lalu.

Ia menyebut, pertumbuhan pembiayaan itu akan ditopang baik dari segmen kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Guna mengejar target itu, Made bilang telah meyiapkan strategi mulai dari perbaikan proses pembiayaan agar lebih mudah, cepat, dan murah.

Selain itu, juga meningkatkan layanan kepada nasabah melalui produk digital Adiraku. Ia yakin lewat langkah itu, Ia yakin kualitas pembiayaan akan membaik.

“Tahun 2019 rasio pembiayaan bermasalah (NPF) membaik dari 1,7% menjadi 1,6%. Umumnya kita ingin NPF di bawah 2%. Kelihatannya kita masih bisa menjaga di level 1,6%,” papar Made.

Baca Juga: Adira Finance sasar pasar digital lewat Adiraku, Momobil, dan Momotor

Adira Finance membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 37,9 triliun sepanjang 2019. Nilai itu turun tipis 1% yoy dari 2018 senilai Rp 38,2 triliun. Segmen sepeda motor meningkat 6% menjadi Rp 20,2 triliun, sedangkan segmen mobil turun 7% menjadi Rp 15,7 triliun.

Kendati demikian laba bersih kami naik 16% menjadi Rp 2,1 triliun dibandingkan tahun 2018. Pendapatan bunga naik 10% menjadi Rp 12,0 triliun, sedangkan beban bunga naik 13% menjadi Rp Rp 4,8 triliun. Sehingga pendapatan bunga bersih naik 8% menjadi Rp 7,2 triliun.

Pendapatan operasional naik 11% menjadi Rp 8,3 triliun sementara biaya operasional naik 8% menjadi Rp 3,7 triliun. Berkat itu, ADMF mencatatkan kenaikan laba operasi bersih sebesar 14% menjadi Rp 4,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .