JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau yang beken dengan nama Adira Finance berniat menerbitkan obligasi sebesar Rp 2,5 triliun. Penerbitan surat utang itu terdiri atas obligasi dan sukuk mudharabah. Berdasarkan prospektus, Adira akan menerbitkan obligasi berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2015 dengan tingkat bunga tetap dengan pokok obligasi sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun. Ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 8 triliun. Nantinya obligasi ini akan ditawarkan dengan dua seri, yakni obligasi seri A dan seri B. Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila menjelaskan, komposisi besaran obligasi seri A dan obligasi seri B akan fleksibel. Hal ini bergantung dengan kondisi pasar. "Saat ini kami masih dalam tahap penawaran awal," ujar Made kepada KONTAN, Rabu (3/6). Selain obligasi, adapula penawaran sukuk mudharabah berkelanjutan II Adira Finance tahap I tahun 2015 sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar. Ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 1 triliun. Sama halnya dengan obligasi berkelanjutan III, sukuk mudharabah ini juga ditawarkan dalam dua seri, yakni seri A dan seri B. Masa penawaran awal obligasi ditetapkan mulai 29 Mei 2015-8 Juni 2015. Perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan tanggal 17 Juni 2015. Perkiraan masa penawaran obligasi mulai tanggal 18 Juni 2015-19 Juni 2015. Perkiraan tanggal penjatahan jatuh pada 22 Juni 2015. Perkiraan tanggal distribusi obligasi 24 Juni 2015. Adapun perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Juni 2015. "Dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi ini akan kami gunakan untuk pembiayaan baru," imbuh Made. Dikatakan Made, obligasi jatuh tempo Adira Finance sepanjang tahun ini sebesar Rp 3,7 triliun. Penerbitan obligasi ini merupakan salah satu cara yang ditempuh guna menutup kebutuhan pembiayaan tahun ini. Selain penerbitan obligasi, kebutuhan pembiayaan turut disokong oleh perbankan dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Adapun komposisi sumber pendanaan Adira sebesar 50% diperoleh dari penerbitan obligasi. Sebanyak 30% didapat dari pinjaman luar negeri. Sisanya 20% berasal dari pinjaman perbankan dalam negeri. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Adira Finance terbitkan obligasi Rp 2,5 triliun
JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau yang beken dengan nama Adira Finance berniat menerbitkan obligasi sebesar Rp 2,5 triliun. Penerbitan surat utang itu terdiri atas obligasi dan sukuk mudharabah. Berdasarkan prospektus, Adira akan menerbitkan obligasi berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2015 dengan tingkat bunga tetap dengan pokok obligasi sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun. Ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 8 triliun. Nantinya obligasi ini akan ditawarkan dengan dua seri, yakni obligasi seri A dan seri B. Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila menjelaskan, komposisi besaran obligasi seri A dan obligasi seri B akan fleksibel. Hal ini bergantung dengan kondisi pasar. "Saat ini kami masih dalam tahap penawaran awal," ujar Made kepada KONTAN, Rabu (3/6). Selain obligasi, adapula penawaran sukuk mudharabah berkelanjutan II Adira Finance tahap I tahun 2015 sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar. Ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 1 triliun. Sama halnya dengan obligasi berkelanjutan III, sukuk mudharabah ini juga ditawarkan dalam dua seri, yakni seri A dan seri B. Masa penawaran awal obligasi ditetapkan mulai 29 Mei 2015-8 Juni 2015. Perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan tanggal 17 Juni 2015. Perkiraan masa penawaran obligasi mulai tanggal 18 Juni 2015-19 Juni 2015. Perkiraan tanggal penjatahan jatuh pada 22 Juni 2015. Perkiraan tanggal distribusi obligasi 24 Juni 2015. Adapun perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Juni 2015. "Dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi ini akan kami gunakan untuk pembiayaan baru," imbuh Made. Dikatakan Made, obligasi jatuh tempo Adira Finance sepanjang tahun ini sebesar Rp 3,7 triliun. Penerbitan obligasi ini merupakan salah satu cara yang ditempuh guna menutup kebutuhan pembiayaan tahun ini. Selain penerbitan obligasi, kebutuhan pembiayaan turut disokong oleh perbankan dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Adapun komposisi sumber pendanaan Adira sebesar 50% diperoleh dari penerbitan obligasi. Sebanyak 30% didapat dari pinjaman luar negeri. Sisanya 20% berasal dari pinjaman perbankan dalam negeri. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News