Adira genjot pembiayaan barang rumah tangga



JAKARTA. Perusahaan pembiayaan melihat peluang menarik dari bisnis pembiayaan multiguna. Maka itu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) pun mencoba menggenjot pembiayaan barang rumah tangga alias durable goods.

I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance mengatakan, sepanjang tahun lalu, pihaknya membukukan total pembiayaan baru sebesar Rp 30,9 triliun. Dari angka tersebut, kontribusi pembiayaan sepeda motor masih paling dominan yakni sebesar 56% atau sekitar Rp 17,2 triliun. Kontribusi yang lain berasal dari pembiayaan mobil sebesar 42% dari total portofolio atau setara Rp 13 triliun.

Sisanya merupakan pembiayaan durable goods. Tahun lalu, pembiayaan durable goods Adira Finance mencapai Rp 705 miliar. "Tahun ini kami menargetkan pembiayaan durable goods di atas Rp 1 triliun," jelas Made.


Bisnis pembiayaan barang rumah tangga ini sudah dijalankan oleh Adira Finance sejak Mei 2015. Anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk ini yakin bisnis pembiayaan durable goods bakal terus berkembang dan diminati oleh masyarakat.

Meski kini kontribusi pembiayaan multiguna milik Adira Finance masih mini. Nah, pembiayaan durable good diharapkan bisa menopang pertumbuhan kredit multiguna.

Tahun ini, Adira menargetkan pembiayaan naik 5%-10%. Ini berarti, Adira Finance berharap bisa meraih total pembiayaan Rp 32,4 triliun hingga Rp 34 triliun di 2017.

Strategi Adira Finance memacu pembiayaan durable goods dimaksudkan untuk merespons kebutuhan pasar. "Adira Finance memiliki strategi menawarkan beragam produk untuk melayani kebutuhan masyarakat dan memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menyesuaikan aktivitas penyaluran pembiayaan dengan kondisi terkini," imbuh Made.

Demi mendukung tercapainya kinerja pembiayaan tahun ini, Adira Finance giat menjaring dana baik dari dalam maupun luar negeri. Tahun lalu, Adira mendapatkan pinjaman offshore sebesar US$ 225 juta. Tahun ini Adira juga akan menjajaki pinjaman luar negeri dengan jumlah yang hampir sama.

Saat ini, Adira membuka peluang kerjasama dengan perbankan dari beberapa negara. Opsi pendanaan sindikasi offshore ini dinilai menarik. Sebab biaya swap masih bagus. Adira Finance merinci, sumber pendanaan mereka terdiri atas 50% obligasi dan 50% pinjaman bank. Pinjaman sindikasi offshore dimasukkan dalam pinjaman bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini