JAKARTA. Bisnis PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) masih berat di tahun ini. Perusahaan asuransi umum ini pun mengandalkan premi lanjutan alias
renewal dari nasabah eksisting untuk mendulang premi. Direktur Utama Adira Insurance Indra Baruna mengakui, kondisi bisnis di enam bulan pertama tahun ini terbilang sulit. Lesunya penjualan otomotif membuat bisnis asuransi umum tertekan. Sebagai gambaran, di paruh pertama 2016, Adira Insurance mencatatkan perolehan premi Rp 1,1 triliun atau hanya tumbuh 5%.
Pada semester kedua ini, Indra bilang, kondisinya belum akan membaik, kendati sejumlah sentimen positif dalam negeri diyakini dapat mendongkrak perolehan premi. "Kami akan pertahankan dari
renewal dengan memanfaatkan loyalitas pelanggan," ujarnya, Selasa (9/8). Fokus pada nasabah eksisting bukan tanpa alasan. Menurut Indra, mencari nasabah baru tidak mudah dalam kondisi ekonomi yang lesu. Terutama dari sektor otomotif. Ia mengatakan, renewal ratio Adira Insurance saat ini mencapai sekitar 78%. Demi menjaga loyalitas nasabah eksistingnya, Adira Insurance akan menggenjot penetrasi secara digital untuk mempermudah pelayanan. Harapannya, layanan digital ini juga bisa menjaring nasabah-nasabah baru. Anak usaha Bank Danamon ini mengandalkan beberapa produk sederhana di kanal digital seperti asuransi demam berdarah, asuransi sepeda motor, dan asuransi perjalanan. Untuk memompa pembelian secara online, Adira Insurance juga mengimbangi dengan penanganan klaim secara digital. Responnya cukup positif. Malah, klaim asuransi kendaraan, semisal, setiap bulan mencapai 2.000 klaim. Jumlahnya setara 40% dari total klaim asuransi kendaraan yang masuk setiap bulan. Tahun ini, Indra menargetkan porsi pengajuan klaim secara online akan meningkat menjadi 60% sampai 79% dari total klaim asuransi kendaraan yang masuk.
Ia yakin, pembelian asuransi secara online akan terus meningkat. Saat ini, premi online yang didapat Adira secara total perolehan premi porsinya baru 1%-2%. Nantinya, Adira Insurance berencana menambah beberapa produk baru yang dipasarkan secara online. Diantaranya produk asuransi kecelakaan diri. Adira juga akan bekerjasama dengan e-commarce dan financial technlogy untuk memasarkan produk. "Saat ini kerjasama sudah lebih dari 10 lembaga," imbuh Indra. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini