Adira Insurance jual produk asuransi secara online



JAKARTA. Pergeseran gaya hidup masyarakat yang mengarah ke digital membuka peluang tersendiri bagi industri keuangan. Setelah industri bank, kini giliran industri keuangan non bank yang ramai-ramai ikut membuka layanan digital. Sebut saja, AXA dan AXA Mandiri, AIG Insurance, Central Asia Financial dan sekarang  Asuransi Adira Dinamika alias Adira Insurance pun ikut membuka layanan digital.

Anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk itu tidak cuma membeberkan informasi produk, tetapi juga membuka layanan pembelian secara online. Terutama untuk produk yang sederhana dan preminya terjangkau, seperti asuransi mikro (demam berdarah, typus, perjalanan) serta asuransi kendaraan bermotor.

“Kami membuka layanan digital sejak akhir tahun lalu. Investasi awal kami masih kecil, yaitu sekitar Rp 3 miliar. Tetapi, saluran baru kami ini sudah bisa untuk melakukan transaksi pembayaran secara online. Kami akan lihat perkembangannya, jika animo masyarakatnya sangat baik, kami akan kembangkan saluran digital ini,” ujar Indra Baruna, Direktur Utama Adira Insurance, Rabu (18/2) kemarin.


Jalur distribusi ini, sambung Indra, bukan untuk menggantikan kanal lain, seperti kantor cabang, kerja sama, dan jalur distribusi alternatif, serta kerja sama dengan rekanan. Melainkan, untuk melengkapi saluran distribusi pemasaran produk-produk Adira Insurance. Diharapkan, kontribusinya pada tahun pertamanya ini bisa tembus 5%.

“Saluran digital ini merupakan bentuk pengembangan layanan kami terhadap nasabah dan masyarakat, mengikuti perkembangan dan pergeseran gaya hidup masyarkat yang menginginkan proses sederhana, kemudahan dan kapan pun dimana pun. Ini juga sekaligus mendukung gerakan hidup ramah lingkungan karena percetakan kertas menjadi berkurang,” imbuh dia.

Ujung-ujungnya, nasabah juga yang diuntungkan karena mendapatkan layanan sederahana, mudah, dan lebih murah. Dari sisi biaya administrasi dan operasional tentu lebih murah. Misalnya saja, jika nasabah ingin mendapatkan polis dalam bentuk soft copy, mereka tidak dikenakan biaya cetak polis. Lain soal apabila nasabah ingin cetak polis, ada biaya tambahan.

Sampai akhir tahun lalu, Adira Insurance berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp 2,28 triliun atau tumbuh 19% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Premi asuransi otomotif masih dominan, yakni 56% dari total premi. Namun, pertumbuhan kencang justru datang dari lini usaha asuransi non otomotif, seperti asuransi kesehatan dan asuransi mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa