Adira naikkan nilai obligasi jadi Rp 2,5 triliun



JAKARTA. Membludaknya minat investor merupakan alasan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) memperbesar nilai obligasi yang akan diterbitkan. Perusahaan pembiayaan itu bermaksud menaikkan nilai obligasi yang akan diterbitkannya menjadi Rp 2,5 triliun.

Sumber KONTAN membeberkan, selama masa penawaran awal (bookbuilding) obligasi Adira Dinamika Multifinance V yang berlangsung 15 hari, nilai total pemesanan yang masuk Rp 2,319 triliun. Angka tersebut jauh melampaui target awal pengelola ADMF, yaitu Rp 1,5 triliun.

Obligasi yang ditawarkan ini terdiri atas empat seri. Rinciannya, seri A bertenor 370 hari dengan kupon 8% berhasil menyerap Rp 436 miliar, lalu obligasi seri B berjangka waktu B dengan bunga 8,8% menyerap Rp 155 miliar.


Adira juga akan menawarkan obligasi seri C bertenor 36 bulan dengan kupon 9,6% menyerap Rp 587 miliar. Terakhir, obligasi seri D dengan bunga 10% dan tenor 48 bulan, nilai pemesanannya mencapai Rp 1,141 triliun. Besar kupon masing-masing seri obligasi tersebut sudah final.

Melihat animo yang tinggi dari pasar, manajemen kini tengah mematangkan opsi meningkatkan nilai penerbitan obligasi. "Karena permintaan membludak, Adira hanya mau (upsize) maksimal Rp 2,5 triliun dengan kupon yang sudah ditawarkan fixed," kata sumber KONTAN.

Dengan demikian, lanjutnya, sisa Rp 181 miliar akan menjadi best effort dari para penjamin emisi (joint lead underwriter). Adira sudah menunjuk empat sekuritas, yaitu PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standart Chartered Securities Indonesia, sebagai underwriter.

I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira enggan mengungkapkan hasil bookbuilding obligasi. Alasan Dewa, "Penandatanganan dengan para underwriter baru kami lakukan Rabu besok (hari ini), jadi informasi obligasi tersebut baru saya sampaikan Rabu," tandas dia.

Masa penawaran rencananya dilakukan 18-20 Mei nanti. Lalu, penjatahan pada 23 Mei dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia mulai 26 Mei 2011. Adira berniat memanfaatkan dana obligasi tersebut untuk mendukung ekspansi pembiayaan mereka tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie