Adira: Pinjaman asing tak selalu lebih murah



KONTAN.CO.ID - Upaya pencarian dana dengan bunga seringan mungkin memang menjadi harapan pelaku usaha perusahaan pembiayaan. Termasuk dengan cara pencarian dana dari luar negeri.

Namun hal ini diakui tak semudah membalikan telapak tangan. Direktur PT Adira Dinamika Multi FInance (Adira Finance) I Dewa Made Susila bilang, ada beberapa faktor yang memengaruhi biaya pendanaan luar negeri. Diantaranya dari bunga pinjaman itu sendiri.

Dalam hal ini, berlaku hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak calon investor yang berminat memberikan pinjaman, maka bunga yang didapat bisa makin ringan.


Untungnya, saat ini pasar pembiayaan di Indonesia masih dianggap sebagai lahan yang potensial oleh para investor asing. Sehingga proposal pinjaman yang diajukan kerap mendapat respons yang positif.

Selain itu, biaya dana dari luar negeri juga dipengaruhi biaya swap ditambah dengan biaya hedging sebagai langkah dalam mitigasi risiko mata uang asing dan suku bunga. Sehingga kondisi kestabilan nilai tukar rupiah juga bisa ikut mempengaruhi. "Jadi tidak selalu lebih murah ya. Tergantung kondisi pasar juga," ungkapnya akhir pekan lalu.

Meski begitu, ia mengklaim saat ini pinjaman luar negeri yang sudah didapat Adira Finance termasuk biaya swap dan hedging sudah cukup competitif.

Walaupun tak selalu lebih murah dibandingkan pendanaan dalam dalam negeri, Made menyebut, pencarian pinjaman dari luar negeri tetap menjadi agenda rutin yang terus dipertimbangkan. Diantaranya sebagai langkah diversifikasi sumber pendanaan baik dari sisi jenisnya maupun dari basis investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini