JAKARTA. Sukses menyalurkan pembiayaan berakad murabah, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk alias Adira Finance mengincar menerbitkan produk pembiayaan berakad ijarah muntahiyah bit tamblik (IMBT). Berbeda dengan akad murabahah yang berarti jual–beli, IMBT lebih berprinsip pemindahan hak guna atas barang dan jasa. Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengatakan, pertimbangan menyediakan akad IMBT untuk menawarkan lebih banyak produk pembiayaan berbasis syariah kepada konsumen. Selain itu, untuk menambah portofolio pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. “Saat ini, pembiayaan sepeda motor masih mendominasi aktivitas usaha syariah Adira Finance. Yaitu, nyaris 98%. Sisanya 2% mengalir ke pembiayaan roda empat. Makanya, kami pertimbangkan untuk menawarkan akad IMBT,” ujarnya ditemui KONTAN, Senin (30/6). Sekadar informasi, hingga Mei 2014, unit usaha Adira Finance membukukan pembiayaan sebesar Rp 657 miliar atau tumbuh 146% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 267 miliar. Perseroan mengincar menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,5 triliun sampai akhir tahun nanti.
Adira siapkan pembiayaan syariah berbasis hak guna
JAKARTA. Sukses menyalurkan pembiayaan berakad murabah, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk alias Adira Finance mengincar menerbitkan produk pembiayaan berakad ijarah muntahiyah bit tamblik (IMBT). Berbeda dengan akad murabahah yang berarti jual–beli, IMBT lebih berprinsip pemindahan hak guna atas barang dan jasa. Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengatakan, pertimbangan menyediakan akad IMBT untuk menawarkan lebih banyak produk pembiayaan berbasis syariah kepada konsumen. Selain itu, untuk menambah portofolio pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. “Saat ini, pembiayaan sepeda motor masih mendominasi aktivitas usaha syariah Adira Finance. Yaitu, nyaris 98%. Sisanya 2% mengalir ke pembiayaan roda empat. Makanya, kami pertimbangkan untuk menawarkan akad IMBT,” ujarnya ditemui KONTAN, Senin (30/6). Sekadar informasi, hingga Mei 2014, unit usaha Adira Finance membukukan pembiayaan sebesar Rp 657 miliar atau tumbuh 146% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 267 miliar. Perseroan mengincar menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,5 triliun sampai akhir tahun nanti.