Adonan resep kenaikan 15% ala Sari Roti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biar kata kontribusi belum seberapa, bisnis di pasar mancanegara tetap menjanjikan di mata PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. Pada semester I-2018, produsen roti merek Sari Roti tersebut akan mengoperasikan pabrik di Manila, Filipina secara bertahap.

Namun, Nippon Indosari belum bersedia membeberkan kapasitas produksi pabrik  yang dibangun di Manila. "Awalnya kami akan produksi roti tawar, baru kemudian produksi roti manis," kata Lukito Gozali, VP Investor Relations & Communications  PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Jumat (11/5).

Roti tawar dan roti manis memang merupakan dua produk andalan Nippon Indosari. Hingga kuartal I-2018, total penjualan roti tawar dan roti manis mencapai Rp 855,45 miliar atau 96,28% terhadap penjualan kotor yang sekitar Rp 888,49 miliar.


Namun, penjualan Nippon Indosari dari pasar luar negeri belum masih mini dibandingkan dengan penjualan domestik. Penjualan bersih dari Filipina tercatat Rp 10,99 miliar. Nilai penjualan tersebut hanya setara dengan 1,67% terhadap total penjualan bersih Rp 659,06 miliar di kuartal I.

Selain mengawal operasional pabrik baru di Filipina, Nippon Indosari berniat memperluas tujuan ekspor. Namun, perusahaan berkode saham ROTI di Bursa Efek Indonesia itu masih menyimpan detail rencana ekspansi yang dimaksud. Sementara di dalam negeri, Nippon Indosari mulai membangun dua pabrik baru di Gresik, Jawa Timur dan Lampung. Target operasional keduanya pada pertengahan tahun 2019.

Tahun ini Nippon Indosari menyediakan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 600 miliar. Rincian penggunaannya terdiri dari Rp 500 miliar untuk membiayai ekspansi dan Rp 100 miliar untuk merawat 11 pabrik yang sudah ada.

Sumber capex 2018 berasal dari duit hasil perolehan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) tahun lalu. Aksi korporasi itu mendatangkan dana segar sekitar Rp 1,43 triliun. Sampai dengan 31 Desember 2017, Nippon Indosari telah menggunakan dana Rp 146,6 miliar.

Tahun ini Nippon Indosari bakal lebih intensif menjalankan bisnis adonan beku roti atau frozen dough dan kue. Pasalnya, perusahaan tersebut sudah resmi memiliki sebanyak 51% saham PT Prima Top Boga.

Hingga akhir tahun 2018, Nippon Indosari memprediksi, penjualan dari pasar domestik masih akan mendominasi. "Kami optimistis penjualan bisa tumbuh dobel digit atau sekitar 15%," ujar Stephen Orlando, External Communications Head PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat