Adopsi AI Masih di Bawah 10%, Otomotif Mulai Banyak Menerapkannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (WANTRII) Fadli Hamsani mengatakan adopsi penggunaan Artificial Intelligence (AI) di sektor industri Indonesia masih sangat minim, di bawah angka 10%. 

Secara keseluruhan persentasenya masih dibawah 10%. Menurutnya angkanya memang kecil lantaran cakupan sektor industri di Indonesia yang cukup luas. Ditambah lagi, pemanfaatan AI sebenarnya kembali lagi pada kebutuhan masing-masing pelaku dan kesesuain dengan bisnis mereka. 

“pemanfaatan teknologi itu kan tidak untuk fancy tapi mengacu pada poin masing-masing perusahaan agar bermanfaat secara bisnis. Tapi pada saat ini, belum di atas 10% (penggunaan AI),” ujarnya kepada Kontan saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (16/7).  


Meski secara keseluruhan belum tinggi, WANTRII berharap hingga akhir tahun ini kenaikan adopsi AI dalam kinerja industri bisa menyentuh angka double digit

Baca Juga: Kembangkan Teknologi AI, GOTO Luncurkan Dira by GoTo AI di Aplikasi GoPay

“Kita juga mendorong industri lokal kita untuk bermitra dengan sesama industri lokal yang sudah mengembangkan AI sehingga kita bisa belajar, sehingga teknologinya sudah mulai murah dan mudah dan sudah bisa dimanfaatkan,” tambahnya. 

Sejauh ini, penggunaan AI sudah banyak diadopsi di industri otomotif. Misalnya untuk quality improvement atau pun vision impactor community di industri otomotif. Tidak hanya digunakan untuk vertikal industrinya, mereka juga menggunakan untuk kebutuhan di pabrik

Brand otomotif di OIEM sebagian besar dari mereka sudah banyak melakukan, baik produk Korea, produknya Jepang, ataupun China, mereka sudah adopsi AI, khususnya untuk visual inspection quality,” tutupnya.

Selanjutnya: United Tractors& Astra Berkolaborasi dengan BKKBN Gelar Ajang Kespro Kawula Muda 2024

Menarik Dibaca: 156,8 Juta Orang Naik KRL Jabodetabek di Semester 1 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih