KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di Indonesia, adopsi kecerdasan buatan (AI) kian marak. Hanya saja, konsumen masih merasa perusahaan tidak cukup memahami kebutuhan dan ekspektasi mereka. Risikonya besar. Sebagian konsumen di seluruh dunia - termasuk 87% konsumen Indonesia - akan mengurungkan niat belanja jika pengalaman tak sesuai kebutuhan atau keinginan mereka. Temuan itu terungkap di laporan tahunan State of Customer Engagement Report atau SOCER 2025. Laporan ini disusun berdasarkan survei global terhadap lebih dari 7.600 konsumen dan lebih dari 600 pimpinan bisnis di 18 negara termasuk Indonesia. Korporasi menggunakan AI untuk berbagai keperluan. Mulai dari menganalisis data pelanggan guna memahami kebutuhan dan hal-hal yang menjadi kendala (100% bisnis melakukan ini).
Adopsi Kecerdasan Buatan Marak, Tapi Jika Tak Cermat Konsumen Bisa Pergi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di Indonesia, adopsi kecerdasan buatan (AI) kian marak. Hanya saja, konsumen masih merasa perusahaan tidak cukup memahami kebutuhan dan ekspektasi mereka. Risikonya besar. Sebagian konsumen di seluruh dunia - termasuk 87% konsumen Indonesia - akan mengurungkan niat belanja jika pengalaman tak sesuai kebutuhan atau keinginan mereka. Temuan itu terungkap di laporan tahunan State of Customer Engagement Report atau SOCER 2025. Laporan ini disusun berdasarkan survei global terhadap lebih dari 7.600 konsumen dan lebih dari 600 pimpinan bisnis di 18 negara termasuk Indonesia. Korporasi menggunakan AI untuk berbagai keperluan. Mulai dari menganalisis data pelanggan guna memahami kebutuhan dan hal-hal yang menjadi kendala (100% bisnis melakukan ini).
TAG: