Adopsi Teknologi Jadi Alasan Sejumlah Bank Tutup Layanan Bank Draft



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Transformasi digital di industri perbankan membuat sejumlah bank telah menutup layanan Bank Draf. Hal ini seiring dengan peralihan masyarakat dari menggunakan cara konvensional kepada layanan digital. Industri perbankan berlomba-lomba mengembangkan layanan digital mereka melalui mobile banking atau aplikasi super.

Sebagai informasi, Bank Draft adalah instrumen pembayaran yang mirip dengan cek yang diterbitkan oleh bank bersangkutan. Bank Draft bisa digunakan dalam transaksi lokal maupun internasional. Bank Draft juga seringkali disebut dengan cashier’s check atau bank check.

Layanan Bank Draft ini masih menganut sistem konvensional, sebagai surat kuasa yang diberikan untuk mencairkan dana di bank oleh nasabah.


Salah satu bank yang menutup layanan Bank Draf adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Layanan tersebut resmi berakhir per 12 Agustus 2024. Penutupan layanan Bank Draft ini berlaku untuk seluruh mata uang.

"BCA hanya melakukan penutupan layanan Bank Draft untuk seluruh mata uang mulai 12 Agustus 2024, BCA tidak dapat melayani penerbitan Bank Draft," tegas Hera F Hryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA belum lama ini.

Namun, untuk stop payment dan pembatalan Bank Draft tetap dapat dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku. Bank Draft yang masih outstanding dapat dicairkan oleh bank tertarik hingga masa berlaku bank draft kedaluwarsa.

Adapun layanan pencairan Bank Draft yang terbit sebelum 12 Agustus 2024 akan tetap tersedia hingga tanggal 28 Februari 2025 atau hingga masa berlaku bank draft kedaluwarsa.

Selain BCA, bank lainnya yang telah menutup layanan Bank Draft ini adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim).

"Layanan bank draft saat ini sudah tidak tersedia (di Bank Jatim)," ungkap Edi Masrianto, Direktur Keuangan, Treasury and Global Services mengatakan, kepada Kontan, Selasa (13/8).

Di sisi lain, sampai saat ini PT Bank Mandiri Tbk masih melayani transaksi dengan penerbitan Bank Draft.

VP Micro Segment & Remittance Solution Bank Mandiri, Rolland Setiawan mengatakan, tidak bisa dipungkiri perubahan teknologi telah menggeser penggunaan adopsi produk di pasar, salah satunya layanan Bank Draft.

"Hal ini tercermin dari rendahnya jumlah penerbitan bank draft di beberapa tahun terakhir.Bank Mandiri sendiri masih membuka layanan Bank Draft mengingat ada sebagian kecil institusi di Luar Negeri yang masih menggunakan jasa ini, sehingga nasabah masih bisa meminta produk Bank Draft ini," ungkap Rolland kepada Kontan.

Selanjutnya: Kinerja United Tractors (UNTR) Diperkirakan Pulih di Semester II-2024

Menarik Dibaca: 15 Tanaman Mirip Monstera yang Bentuk Daun Hampir Serupa Tapi Tak Sama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih