Malang benar nasib Adrian Maulana. Uang dolar AS yang setara ratusan juta rupiah miliknya raib digondol maling ketika ia menjadi pembicara di sebuah acara di kampus ITB, Bandung 7 Desember lalu. Padahal, uang hasil investasi tersebut sedianya akan ia setorkan ke agen perjalanan sebagai ongkos naik haji dirinya dan sang istri. Tak mau pasrah, ia bertekad memacu investasinya di pasar saham supaya bisa tetap menunaikan ibadah haji tahun ini. "Saya masih punya waktu sekitar sembilan bulan ke depan untuk berjuang, mudah-mudahan bisa mengumpulkan lagi," ujar Adrian optimistis. Caranya, ia mengubah portofolionya menjadi lebih agresif. Tahun lalu, ayah satu anak ini memilih menempatkan 60% investasinya di properti. Tahun ini, ia menurunkan porsi di properti menjadi 40% dan menaikkan porsi saham dari 20% menjadi 40%. Sisanya tetap ia tempatkan di reksadana. "Tahun lalu, saya hati-hati karena sentimen di pasar kurang bagus. Tapi, ternyata indeks bisa tumbuh 12,94%," jelas Adrian.
Adrian Maulana: Lebih agresif demi naik haji
Malang benar nasib Adrian Maulana. Uang dolar AS yang setara ratusan juta rupiah miliknya raib digondol maling ketika ia menjadi pembicara di sebuah acara di kampus ITB, Bandung 7 Desember lalu. Padahal, uang hasil investasi tersebut sedianya akan ia setorkan ke agen perjalanan sebagai ongkos naik haji dirinya dan sang istri. Tak mau pasrah, ia bertekad memacu investasinya di pasar saham supaya bisa tetap menunaikan ibadah haji tahun ini. "Saya masih punya waktu sekitar sembilan bulan ke depan untuk berjuang, mudah-mudahan bisa mengumpulkan lagi," ujar Adrian optimistis. Caranya, ia mengubah portofolionya menjadi lebih agresif. Tahun lalu, ayah satu anak ini memilih menempatkan 60% investasinya di properti. Tahun ini, ia menurunkan porsi di properti menjadi 40% dan menaikkan porsi saham dari 20% menjadi 40%. Sisanya tetap ia tempatkan di reksadana. "Tahun lalu, saya hati-hati karena sentimen di pasar kurang bagus. Tapi, ternyata indeks bisa tumbuh 12,94%," jelas Adrian.