JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengejar penyelesaian pendanaan (financial closing) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang digarap PT Tanjung Power Indonesia, sebesar 2 x 100 megawatt di Tanjung, Kalimantan Selatan. Nilai proyek itu antara US$ 400 juta hingga US$ 500 juta. David Tendian, Direktur Keuangan ADRO, memperkirakan, proses pendanaan proyek akan rampung pada akhir September nanti. "Kami menargetkan, bisa selesai secepatnya, dua bulan lagi financial closing. Setelah itu proses konstruksi," ungkap dia, Selasa (2/8). Dari nilai proyek tersebut, sebesar 80% atau US$ 320 juta hingga US$ 400 juta akan didanai dari pinjaman sindikasi perbankan. David mengatakan, beberapa perbankan yang akan mengucurkan pinjaman antara lain Korea Development Bank, DBS, MUFG, HSBC, Mizuho dan SMBC.
ADRO bidik utang bank US$ 400 juta
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengejar penyelesaian pendanaan (financial closing) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang digarap PT Tanjung Power Indonesia, sebesar 2 x 100 megawatt di Tanjung, Kalimantan Selatan. Nilai proyek itu antara US$ 400 juta hingga US$ 500 juta. David Tendian, Direktur Keuangan ADRO, memperkirakan, proses pendanaan proyek akan rampung pada akhir September nanti. "Kami menargetkan, bisa selesai secepatnya, dua bulan lagi financial closing. Setelah itu proses konstruksi," ungkap dia, Selasa (2/8). Dari nilai proyek tersebut, sebesar 80% atau US$ 320 juta hingga US$ 400 juta akan didanai dari pinjaman sindikasi perbankan. David mengatakan, beberapa perbankan yang akan mengucurkan pinjaman antara lain Korea Development Bank, DBS, MUFG, HSBC, Mizuho dan SMBC.