JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) optimis, produksi batubara di akhir semester satu bisa menembus 25 juta ton. "Sampai saat masih inline dengan target. Sekitar setengahnya sudah tercapai sampai awal Juni," kata Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir saat ditemui di Jakarta, Minggu (17/6).Lebih lanjut Boy, sapaan Garibaldi bilang, target produksi perusahaannya tahun ini antara 50 juta ton hingga 53 juta ton. Sementara untuk penjualan, Boy tidak terlalu khawatir, mengingat selama ini ADRO telah mendapatkan kontrak jangka panjang dengan pembeli luar negeri."Karena itu kami tidak terlalu terpengaruh dengan harga komoditas yang sekarang turun," ujarnya. Selama ini ADRO memang menjual sebagian besar produksinya untuk ekspor dengan negara tujuan seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, beberapa negara Asia dan Eropa lainnya.Tapi, Boy menggarisbawahi, penjualan terbesar untuk negara masih dipegang oleh Indonesia. Di mana perusahaan yang memiliki tambang di wilayah Tabalong Kalimantan Selatan ini menjual 11 juta ton untuk suplai batubara ke PLN.Sementara itu di 2015 mendatang, ADRO menargetkan dapat meningkatkan produksinya mencapai 80 juta ton. "Kami tetap optimis bisa terpenuhi. Kan ada dari Mustika (Mustika Indah Permai), proyek IndoMelt Coal, dan bisa juga dari BEP," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ADRO optimis produksi batubara 25 juta ton di Q1
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) optimis, produksi batubara di akhir semester satu bisa menembus 25 juta ton. "Sampai saat masih inline dengan target. Sekitar setengahnya sudah tercapai sampai awal Juni," kata Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir saat ditemui di Jakarta, Minggu (17/6).Lebih lanjut Boy, sapaan Garibaldi bilang, target produksi perusahaannya tahun ini antara 50 juta ton hingga 53 juta ton. Sementara untuk penjualan, Boy tidak terlalu khawatir, mengingat selama ini ADRO telah mendapatkan kontrak jangka panjang dengan pembeli luar negeri."Karena itu kami tidak terlalu terpengaruh dengan harga komoditas yang sekarang turun," ujarnya. Selama ini ADRO memang menjual sebagian besar produksinya untuk ekspor dengan negara tujuan seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, beberapa negara Asia dan Eropa lainnya.Tapi, Boy menggarisbawahi, penjualan terbesar untuk negara masih dipegang oleh Indonesia. Di mana perusahaan yang memiliki tambang di wilayah Tabalong Kalimantan Selatan ini menjual 11 juta ton untuk suplai batubara ke PLN.Sementara itu di 2015 mendatang, ADRO menargetkan dapat meningkatkan produksinya mencapai 80 juta ton. "Kami tetap optimis bisa terpenuhi. Kan ada dari Mustika (Mustika Indah Permai), proyek IndoMelt Coal, dan bisa juga dari BEP," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News