KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) memutuskan harga harga penawaran final Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) atas saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) senilai Rp 5.960 per saham. Sekretaris Perusahaan Alamtri Resources Indonesia Mahardika Putranto menjelaskan harga tersebut merupakan hasil dari harga rata-rata tertimbang yang terbentuk setelah penutupan perdagangan perdana AADI. AADI menutup debut di bursa saham pada level Rp 6.650 per saham pada Kamis (6/12). Nilai tersebut lebih tinggi dari 107,5% dari nilai berdasarkan hasli penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Kusnanto dan Rekan. "Maka harga penawaran final PUPS adalah 107,5% dari hasil penilaian dari Penilai Independen tersebut atau sebesar Rp 5.960 atau setara dengan US$ 0,38 per saham," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (5/12).
Baca Juga: Hari Ini (6/12), Investor ADRO Bisa Beli Saham AADI Harga 5.960, Cek Saran Analis Mahardika menegaskan penawaran final PUPS di atas belum termasuk biaya transaksi sebesar 0,18% dari harga pelaksanaan sebagaimana dirinci dalam prospektus terkait PUPS. Pemegang saham ADRO yang memperoleh hak PUPS ini sudah bisa mengeksekusi haknya. Mulai dari 6 Desember 2024 sampai dengan 10 Desember 2024. Ini merupakan periode masa penawaran umum PUPS AADI. Pendiri Stocknow.id Hendra Warana menilai harga tembus AADI yang ditawarkan ADRO lewat skema PUPS ini masih menarik, terutama jika dibandingkan dengan harga di pasar sekunder. Hingga akhir perdagangan Jumat (6/12), AADI masih terus melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA). AADI berhasil melesat 19,92% atau naik Rp 7.975 per saham. Memang dibandingkan dengan harga penutupan Jumat (6/12), harga PUPS yang ditawarkan ADRO masih lebih rendah. Walaupun lebih tinggi ketimbang harga penawaran umum perdana saham AADI di Rp 5.550 per saham. "Selisih harga ini membuka peluang
capital gain langsung bagi pemegang saham ADRO yang menggunakan haknya," jelas Hendra kepada Kontan, Jumat (6/12).
Dia mencermati harga Rp 5.960 cukup sepadan mengingat tingginya euforia pasar terhadap saham AADI. Ini menjadi permintaan kuat sejak debutnya di Bursa Efek Indonesia. "Namun investor harus mencermati bahwa harga tebus ini, meskipun menarik secara nominal, tetap memerlukan evaluasi terhadap valuasi jangka panjang dan fundamental perusahaan," kata Hendra. Sebab, kenaikan harga saham yang signifikan dalam waktu singkat sering kali didorong oleh sentimen pasar. Bukan karena perubahan mendasar pada bisnis perusahaan. Hendra bilang bagi investor yang fokus pada jangka panjang, memanfaatkan hak ini dapat menjadi langkah strategis. Terutama jika AADI mampu menjaga kinerja bisnisnya sesuai ekspektasi pasar. "Investor juga perlu waspada terhadap potensi koreksi harga setelah euforia mereda, mengingat volatilitas saham baru cenderung lebih tinggi," ucapnya. Untuk itu, Hendra menyarankan bagi pemegang saham ADRO yang memanfaatkan hak PUPS harus tetap mengelola risiko dan menjaga diversifikasi portofolio, agar tidak terlalu terpapar pada sektor yang sama atau saham dengan volatilitas tinggi.
Baca Juga: Adaro Andalan (AADI) Melantai di BEI Langsung ARA, Cek Rekomendasi Analis Di sisi lain, Equity Analyst Sucor Sekuritas Yoga Ahmad Gifari mencemati dengan cadangan 917 juta ton dan sumber daya sebesar 4,1 miliar ton membuat AADI mampu mempertahankan produksi hingga 80 tahun ke depan.
Dengan fundamental yang kuat, Yoga menjabarkan ada beberapa katalis yang bakal mendorong prospek saham AADI. Pertama, peluang AADI menadah berkah dari kenaikan harga komoditas akibat tensi geopolitik secara global. Kedua, AADI berpotensi masuk indeks MSCI mengikuti jejak ADRO yang sudah bergabung sejak 2009. Jika ini berhasil, AADI bisa menarik minat investor institusi dengan skala global. Lebih lanjut, Sucor Sekuritas merekomendasikan beli AADI dengan target harga di Rp 30.100. Jika dibandingkan dengan harga Initial Public Offering (IPO), ada potensi kenaikan hingga 442%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih