ADRO pasok batubara ke Siam Cement



JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) meneken kesepakatan dengan perusahaan semen asal Thailand, Siam Cement Group untuk penyediaan pasokan batubara. ADRO akan memasok batubara untuk pabrik semen dan packaging milik SCG di ASEAN.

Penandatanganan kesepahaman itu dilakukan oleh Country Director SCG Indonesia Nantapong Chantrakul dan CEO ADRO, Garibaldi Thohir.

Nantapong mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat membantu mempromosikan potensi ekspor sektor batubara Indonesia. "Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat membantu kedua bisnis yang terlibat dalam efisiensi biaya produksi untuk sektor bisnis masing-masing," ujarnya, Rabu (12/10).


Suplai batubara dari ADRO akan digunakan di pabrik semen dan packaging pada akhir 2016 hingga tahun 2017 mendatang.

Batubara merupakan salah satu sumber energi pembangkit listrik yang akan digunakan untuk bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen. Harga batubara memang fluktuatif beberapa tahun terakhir ini.

Namun, pada Oktober 2016, data Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Indonesia menunjukkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) mencapai angka tertinggi sepanjang 2016 yaitu US$ 69,07 per metrik ton untuk penjualan langsung di atas kapal (Free on Board atau FoB). Harga tersebut mengindikasikan pemulihan industri batubara di Indonesia.

Garibaldi menambahkan, ada peningkatan dalam dinamika pasar batubara thermal akhir-akhir ini. Hasil dari rasionalisasi pasokan di negara-negara produsen batubara dan pertahanan permintaan di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara, membuat batubara tetap menjadi komoditas energi krusial di tengah kebutuhan energi yang meningkat.

Sebelum penandatanganan kesepahaman ini dilakukan, SCG dan ADRO telah bekerja bersama sejak 2011 dalam hal penyediaan batubara untuk manufaktur semen dan packaging SCG di ASEAN.

Hingga Semester I tahun ini, ADRO memproduksi 25,86 juta ton batubara. Jumlah produksi itu relatif stagnan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini