JAKARTA. Rencana PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi mayoritas di PT Bhakti Energy Persada (BEP) ternyata masih menjadi tanda tanya besar. "Saat ini ADRO masih punya 10,22% di BEP," kata Jeffry Mulyono pemilik BEP saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/2).Selain itu, rencana ADRO untuk mengucurkan dana segar mencapai US$ 500 juta guna pembangunan infrastruktur di BEP pun masih abu-abu. "Belum itu, tanya ke pihak Adaro saja," lanjutnya. Padahal tahun lalu, Jeffry sempat menyebut jika ADRO akan mengucurkan sekitar US$ 500 untuk membuat jalan, pelabuhan, buka tambang yang terletak di Muara Wahau, Kalimantan Timur.Saat ini, tambang BEP memiliki cadangan batubara mencapai 5,6 miliar ton dan kendala yang masih dihadapi saat ini adalah infrastruktur yang belum memadai. Itu sebabnya masih diperlukan pembangunan jalan sepanjang 120 kilometer yang dimulai dari lokasi tambang menuju pelabuhan pengangkut. Disisi lain, Direktur Utama ADRO Garibaldi Thohir pun sempat mengungkapkan jika perusahaannya masih menunda rencana untuk menguasai BEP. "Memang benar kami tadinya mau menyuntikkan dana ke BEP sekitar US$ 500 juta. Tapi kita sedang lihat lagi," kata Boy, panggilan Garibaldi.Molornya rencana tersebut, disebut Boy, kerena jenis batubara yang dimiliki BEP termasuk berkalori rendah. Padahal, saat ini, ADRO masih fokus pada pengembangan batubara ramah lingkungan. Faktor lainnya adalah salah satu pemegang saham di BEP baru saja meninggal dunia, sehingga ADRO masih menunda pembicaraan mengenai penambahan saham tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ADRO pikir ulang berikan pinjaman ke Bhakti Energi
JAKARTA. Rencana PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi mayoritas di PT Bhakti Energy Persada (BEP) ternyata masih menjadi tanda tanya besar. "Saat ini ADRO masih punya 10,22% di BEP," kata Jeffry Mulyono pemilik BEP saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/2).Selain itu, rencana ADRO untuk mengucurkan dana segar mencapai US$ 500 juta guna pembangunan infrastruktur di BEP pun masih abu-abu. "Belum itu, tanya ke pihak Adaro saja," lanjutnya. Padahal tahun lalu, Jeffry sempat menyebut jika ADRO akan mengucurkan sekitar US$ 500 untuk membuat jalan, pelabuhan, buka tambang yang terletak di Muara Wahau, Kalimantan Timur.Saat ini, tambang BEP memiliki cadangan batubara mencapai 5,6 miliar ton dan kendala yang masih dihadapi saat ini adalah infrastruktur yang belum memadai. Itu sebabnya masih diperlukan pembangunan jalan sepanjang 120 kilometer yang dimulai dari lokasi tambang menuju pelabuhan pengangkut. Disisi lain, Direktur Utama ADRO Garibaldi Thohir pun sempat mengungkapkan jika perusahaannya masih menunda rencana untuk menguasai BEP. "Memang benar kami tadinya mau menyuntikkan dana ke BEP sekitar US$ 500 juta. Tapi kita sedang lihat lagi," kata Boy, panggilan Garibaldi.Molornya rencana tersebut, disebut Boy, kerena jenis batubara yang dimiliki BEP termasuk berkalori rendah. Padahal, saat ini, ADRO masih fokus pada pengembangan batubara ramah lingkungan. Faktor lainnya adalah salah satu pemegang saham di BEP baru saja meninggal dunia, sehingga ADRO masih menunda pembicaraan mengenai penambahan saham tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News