JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akhirnya mendapat kepastian pendanaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x100 Mega Watt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan. Konsorsium Adaro baru saja mendapatkan pinjaman sindikasi senilai US$ 409 juta dari enam sindikasi perbankan untuk pembiayaan proyek tersebut. Proyek yang dikerjakan oleh PT Tanjung Power Indonesia (TPI) itu bernilai investasi US$ 545 juta. TPI merupakan konsorsium yang dibentuk oleh PT Adaro Power bersama PT EWP Indonesia, anak usaha Korea East West Power Co, Ltd. Dalam proyek ini, ADRO mengempit 65% saham. Sementara, sisanya 35% saham dimiliki oleh EWP. Mahardika Putranto, Sekretaris Perusahaan ADRO mengatakan, enam sindikasi bank yang memberikan pinjaman itu diantaranya Korea Development Bank, The Bank of Tokto Mitsubishi UFJ, Ltd, DBS Bank Ltd, Mizuho Bank Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan HSBC.
ADRO raih pinjaman US$ 409 juta untuk PLTU
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akhirnya mendapat kepastian pendanaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x100 Mega Watt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan. Konsorsium Adaro baru saja mendapatkan pinjaman sindikasi senilai US$ 409 juta dari enam sindikasi perbankan untuk pembiayaan proyek tersebut. Proyek yang dikerjakan oleh PT Tanjung Power Indonesia (TPI) itu bernilai investasi US$ 545 juta. TPI merupakan konsorsium yang dibentuk oleh PT Adaro Power bersama PT EWP Indonesia, anak usaha Korea East West Power Co, Ltd. Dalam proyek ini, ADRO mengempit 65% saham. Sementara, sisanya 35% saham dimiliki oleh EWP. Mahardika Putranto, Sekretaris Perusahaan ADRO mengatakan, enam sindikasi bank yang memberikan pinjaman itu diantaranya Korea Development Bank, The Bank of Tokto Mitsubishi UFJ, Ltd, DBS Bank Ltd, Mizuho Bank Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan HSBC.